Seorang PDP di Indramayu Meninggal
Sudah Ada 5 PDP yang Meninggal, Pemkab Indramayu Tetapkan Status Tanggap Darurat Pandemi Covid-19
Pemerintah Kabupaten Indramayu menetapkan status tanggap darurat pandemi Covid-19.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu menetapkan status tanggap darurat pandemi Covid-19.
Hal ini menyusul dengan terus meningkatnya jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Indramayu setiap harinya.
• Victor Igbonefo Rindu Latihan Bersama Dengan Tim Persib Bandung
Terlebih hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 5 PDP Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia.
Kendati demikian, sampai sekarang belum ditemukan adanya pasien berstatus positif virus corona, sedangkan lima orang PDP Covid-19 yang meninggal dunia itu semuanya dinyatakan negatif virus corona berdasarkan hasil rapid test.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, menyikapi hal ini Pemkab Indramayu sudah berbenah untuk menerapkan langkah-langkah lebih aktif lagi dalam penanganan virus corona.
• Zodiak Besok, Rabu 8 April 2020: Sagitarius Terjebak Situasi Buruk, Ada yang Iri Dengan Aquarius
Langkah aktif tersebut juga akan melibatkan struktural pemerintahan hingga level kuwu atau kepala desa.
"Contohnya di Desa Kalensari Kecamatan Widasari, di sana mereka memiliki rumah isolasi mandiri," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di Pendopo Indramayu, Selasa (7/4/2020).
Adapun rumah isolasi mandiri ini akan menjadi tempat para ODP Covid-19 untuk di karantina di tingkat desa.
Di rumah isolasi mandiri itu juga akan disiapkan segala keperluan yang dibutuhkan ODP dalam masa karantina selama 14 hari.
Adapun sumber anggaran yang digunakan untuk karantina bisa digunakan oleh masing-masing kepala desa melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
"Itu salah satu langkah aktif yang akan kita coba dan kita rapatkan dengan para camat," ujarnya.
"Kita kemarain camat-camat hadir dalam rapat evaluasi, kita minta imbauan camat ke kuwunya, kan di sana ada DD dan ADD ya, sesuai dengan edaran dari pemerintah untuk DD dan ADD itu bisa digunakan untuk penangann Covid-19," lanjut Deden Bonni Koswara.
PDP yang meninggal negatif corona
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 kelima di Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia dinyatakan negatif virus corona.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara seusai melakukan Rapid Test terhadap pasien.
Deden Bonni Koswara mengatakan, saat dites tidak ada reaksi apapun sehingga pasien dinyatakan negatif virus corona.
• Dua Penyebab Ini yang Membuat PDP Covid-19 Kelima di Indramayu Meninggal Dunia
• BREAKING NEWS PDP di Indramayu Kembali Meninggal Dunia, Sudah Ada 5 PDP Covid-19 yang Meninggal
"Kita juga lakukan rapid tes dan hasilnya negatif," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (7/4/2020).
Pasien tersebut disampaikan Deden Bonni Koswara merupakan perempuan berinisial S (57) tahun warga Kecamatan Bangodua.
Dia meninggal pada Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 19.30 WIB kemarin saat mendapat perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Indramayu.
Kepada tim medis, pasien mengeluhkan demam tinggi dan sesak napas seusai melakukan perjalanan dari Jakarta yang menjadi wilayah transmisi lokal penyebaran virus corona.
• Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Mengonsumsi 5 Jenis Makanan yang Kaya akan Vitamin E Ini
• Ramadan Diprediksi Jadi Puncak Penyebaran Virus Corona di Indonesia, Begini Penjelasannya
"Pasien masuk jam 17.00 WIB dari Puskesmas Kerticala kemudian kita diberikan bantuan kita lakukan penanganan dan segala macam tapi kemarin tanggal 5 sekitar jam 19.30 WIB pasien meninggal dunia," ujarnya.
Penyebab Meninggal
Perempuan berinisial S (57) warga Kecamatan Bangodua menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 kelima di Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, meski sudah mendapat perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Indramayu, namun nyawa pasien tidak tertolong.
• BREAKING NEWS PDP di Indramayu Kembali Meninggal Dunia, Sudah Ada 5 PDP Covid-19 yang Meninggal
• Ikuti Himbauan Pemerintah, Hotel-hotel di Kota Bandung Tutup Sementara Selama Pandemi Covid-19
Deden Bonni Koswara menyebut, ada dua penyebab lainnya yang membuat pasien tersebut meninggal dunia selain akibat gejala yang diindikasi seperti virus corona.
"Pengorbit pasien meninggal dunia ada dua," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di Pendopo Indramayu, Selasa (7/4/2020).
Dua penyebab itu, yakni karena pasien memiliki penyakit bawaan berupa diabetes akut yang sudah tidak terkendali.
Selain itu, faktor usia yang sudah sepuh, yaitu 57 tahun juga menyebabkan pasien tidak bisa bertahan hingga akhirnya meninggal dunia.
Dalam hal ini disampaikan Deden Bonni Koswara, pasien PDP itu meninggal dunia pada Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 19.30 WIB kemarin.
• Seorang Bidan Buka Praktek Aborsi Ilegal di Hotel, Setiap Bulan Menerima Pasien Pasangan Muda
• Mira Disiram Bensin Lalu Dibakar Hidup-hidup, Transgender Ini Dituduh Mencuri Dompet dan Ponsel
Dia juga memiliki riwayat berpergian ke Jakarta seusai menenggok suaminya yang sempat dinyatakan PDP Covid-19.
Namun, kondisi suaminya sekarang sudah mulai membaik.
"Pasien masuk jam 17.00 WIB dari Puskesmas Kerticala kemudian kita diberikan bantuan kita lakukan penanganan dan segala macam tapi kemarin tanggal 5 sekitar jam 19.30 WIB pasien meninggal dunia," ujarnya.
PDP Kelima yang Meninggal di Indramayu
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Indramayu kembali meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com, Selasa (7/4/2020).
Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien tersebut merupakan PDP Covid-19 kelima yang meninggal dunia di Kabupaten Indramayu.
Pasien tersebut merupakan perempuan berinisial S (57) warga Kecamatan Bangodua tersebut meninggal pada Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 19.30 WIB.
Ia meninggal dunia saat mendapat perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Indramayu.
"Pasien masuk jam 17.00 WIB dari Puskesmas Kerticala kemudian kita diberikan bantuan kita lakukan penanganan dan segala macam tapi kemarin tanggal 5 sekitar jam 19.30 WIB pasien meninggal dunia," ujar dia.
• Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Mengonsumsi 5 Jenis Makanan yang Kaya akan Vitamin E Ini
• Seorang Bidan Buka Praktek Aborsi Ilegal di Hotel, Setiap Bulan Menerima Pasien Pasangan Muda
Sebelum meninggal dunia, kepada tim medis pasien juga mengeluhkan sesak napas dan demam tinggi.
Selain itu, pasien juga diketahui ada riwayat berpergian ke Jakarta yang menjadi wilayah transmisi lokal penyebaran virus corona.
"Pasien ada riwayat dari Jakarta, suaminya juga sempet dirawat seabagi PDP, tapi alhamdulillah sekarang suaminya sehat," ujarnya.