Virus Corona Mewabah

Seorang Anggota DPRD Cianjur Masuk Ruang Isolasi RSUD Sayang, Kondisi Terakhir Sangat Buruk

Yusman mengatakan sampel darah dari pejabat tersebut sudah diambil namun belum ada hasil.

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin
RSUD Sayang Cianjur. 

"Adapun hasil dari tes tersebut menunjukkan bahwa Walikota Bogor dinyatakan: Positif Corona. Walau mengalami gejala ringan," ujar Didie A Rachim, seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Tak hanya Bima Arya, lima pejabat yang ikut dalam rombongan kunjungan kerja ke Turki pun sudah menjalani tes Virus Corona.

"Selain Wali Kota Bogor, hasil tes juga menyatakan salah satu pejabat pemkot lain juga positif Covid-19, sedangkan tiga anggota rombongan yang lain dinyatakan negatif," jelas Dedie

Baca Juga:

 Ternyata Ini Obat Sakit Gigi Paling Manjur, Rugi Banget Nih Kalau Anda Enggak Tahu!

Kini Bima Arya dan seorang pejabat lainnya sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Kota Bogor selama 14 hari ke depan.

Berbagai protokol yang berlaku sudah dijalankan sejak kembalinya Walikota Bogor bersama dengan jajaran pejabat Pemkot yang lain pada Senin 16 Maret, 2020 lalu.

Protokol ini termasuk mendapatkan pengawasan ketat sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan menjalani tes untuk memantau kemungkinan terpapar Covid-19.

"Setelah dinyatakan positif, Walikota dan pejabat yang dimaksud selanjutnya menjalani proses isolasi di RSUD Kota Bogor sejak Kamis malam, 19 Maret 2020 selama minimal 14 hari ke depan," tambah Dedie.

Baca Juga:

 Ini Manfaat Daun Sambung Nyawa Alias Daun Dewa, Dahsyat Bisa Sembuhkan Kanker & Obat Alami Diabetes

Dedie mengatakan, Wali Kota Bogor pun mempercayakan perawatan dirinya pada RSUD Kota Bogor.

Menurutnya, RSUD Kota Bogor dinilai sudah sangat ciap untuk merawat pasie Covid-19.

"Karena sudah sangat siap untuk merawat pasien COVID-19," katanya.

Menurut RSUD Kota Bogor sudah dari jauh mempersiapkan segala kebutuhan untuk mengantisipasi virus corona Covid-19.

Baca Juga:

 Kim Jong Un Kembali Eksekusi Satu Warganya yang Dituduh Selendupkan Virus Corona ke Korea Utara

"RSUD Bogor memang sejak jauh-jauh hari mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk mengantisipasi wabah COVID-19 di Kota Bogor," katanya.

Sejak dinyatakan positif virus corona, Bima Arya sudah melaporkannya pada Gubernur Jawa Barat Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Dalam Negeri.

"Walikota sudah juga sudah melaporkan kepada Gubernur Jawa Barat, Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Dalam Negeri melalui saluran telepon terkait dengan kondisi beliau," katanya.

Baca Juga:

 Majalengka Akan Diguyur Hujan Hari Ini, Cek Prakiraan Cuaca Jumat 20 Maret2020 di Sini

Berstatus ODP

Wali Kota Bogor, Bima Arya dan istrinya masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) Virus Corona setelah melakukan perjalanan dari negara Turki.

Bima Arya rencananya akan pulang ke Indonesia pada Senin (16/3/2020) besok.

Wakil Wali Kota Bogor Didie A Rachim menjelaskan, prosedur tetap pencegahan Covid-19 akan diterapkan pada siapapun, tak terkecuali Wali Kota Bogor Bima Arya.

Selain Bima Arya dan Istri, petugas kesehatan juga akan melakukan monitoring pada rombongan Pemkot Bogor yang ikut dalam kunjungan ke luar negeri tersebut.

Baca Juga: Inilah Gejala-gejala Anda Memiliki Kolesterol Rendah, Tidak Ada Nyeri pada Dada

"Pak Bima sebagai kepala daerah kita berikan perhatian selama 14 hari ke depan setelah beliau mendarat, dilakukan proses monitoring pemantauan khusus oleh Dinas Kesehatan," kata Dedie A Rachim dikutip dari TribunnewsBogor.com, Minggu (15/3/2020).

Dia menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan protokol treatment seseorang yang baru melaksanakan perjalanan ke wilayah-wilayah atau negara yang endemis.

Termasuk harus melewati pemeriksaan suhu dimana jika suhu diatas 38 derajat celcius maka treatment yang dilakukan akan berbeda pula seperti harus menjalani proses karantina.

"Tapi (Bima Arya) bukan dijemput masuk ke ambulans, tapi kita hanya asistensi, pendampingan sekaligus ini dijadikan contoh pembelajaran harus ada tingkat kehati-hatian tinggi. Apalagi sekarang sudah ditetapkan sebagai bencana nasional. Jadi tidak bisa lagi kita biasa-biasa aja, gak bisa," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved