Human Interest Story
Kisah Bayi Husna Penderita Hidrosefalus di Kuningan, Orangtua Kelimpungan untuk Biayai Rawat Jalan
Husna Kamila, putri bungsu, pasangan Dedy dan Kecih Sukaesih, Warga Kampung Tugu, Indramayu mengidap penyakit Hidrosefalus. Begini kisah pilunya
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Husna Kamila, putri bungsu, pasangan Dedy dan Kecih Sukaesih, Warga Kampung Tugu, Desa Tugu Mulya, Kecamatan Darma, butuh biaya perawatan untuk tiap bulannya.
Menurut Kecih, orang tua Husna, mengatakan, penyakit Hidrosefalus yang diderita oleh anak bungsunya, sejak umur tujuh bulan dalam kandungan.
• Objek Wisata di KBB Ditutup, Raja Wisata di Lembang Beberkan Nasib Ratusan Karyawannya
"Diketahui bahwa anak saya Hidrosefalus, pas sudah mendapat hasil rontgen masa kandungan," ujar Kecih saat ditemui dirumahnya, Kamis (19/3/2020)
Kecih bersama suami dan saudaranya, terus melakukan upaya penyembuhan untuk calon bayinya saat itu.
"Dari sana, konsultasi kesehatan sering kami lakukan," ujarnya.
Saat waktu lahiran, dia mengikuti anjuran tim medis yang mesti melakukan operasi caesar.
• BREAKING NEWS: Kesal Disuruh Kembalikan Kamera, Pria di Majalengka Bakar Rumah Pemilik Kamera
"Saat lahiran pun, anak ketiga saya ini dicaesar," ujarnya.
Kecih menuturkan, dalam biaya persalinan, kebetulan itu semua di tanggung pemerintah alias menggunakan BPJS berbayar.
"Apalagi, sewaktu itu. Suami saya kerja di desa dan mewajibkan untuk ikut BPJS kelas dua," ungkapnya.
Melihat perkembangan buah hati kurang sehat, Kecih pasrah dan mengikuti bagaimana saran dokter.
Husna yang baru lahir itu harus menjalani operasi akibat kepalanya membesar alias Hidrosefalus.
"Waktu di operasi itu dilakukan di Rumah Sakit Gunung Jati di Cirebon, selama dua bulan," ucap Kecih yang terus menggendong buah hatinya.
Setelah lama, Ada perubahan bentuk pada kepala anaknya,
Kecih bersama anaknya pun diizinkan untuk pulang dalam melakukan perawatan dirumah, melalui saran dokter.
"Tapi dari sana, harus rawat jalan dua kali dalam sebulan," ujarnya.
Usaha selama belum berumur 23 bulan, kata Kecih, dirinya meminta keringan kepada dokter perihal melangsungkan rawat jalan.
• Ayo Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Untuk Cegah Virus Corona, Inilah Vitamin Penambah Kekebalan Tubuh
"Sebab sekali jalan untuk rawat itu, sebannyak Rp 500 ribu mah habis," kata Kecih.
Merasa keberatan dalam biaya, kata Kecih, dirinya minta keringan untuk melakukan rawat jalan sebulan sekali.
"Akhirnya, dokter pun mengizinkan, dengan catatan jangan telat dan harus pas waktunya," ungkapnya.
Merasakan kelimpungan dalam biaya kesehatan, suami Kecih, Deddy yang sebelumnya sebagai perangkat desa harus keluar dan mencari pekerjaan yang menghasilka pendapatan lebih besar.
"Sekarang suami kerja sebagai office boy, di salah satu perusahaan di Jakarta," katanya.
Meski di masa liburan atas imbauan pemerintah terkait virus corona.
Suami kecih tidak pulang dan Kecih pun menyakini bahwa usaha suaminya itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
• Praktik Pengobatan Supranatural Ningsih Tinampi Ikut Tutup Gara-gara Virus Corona, Mulai 19 Maret
"Untuk gaji suami itu, tentu harus bayar BPJS sebanyak lima orang. Nah, sisanya baru diberikan untuk melakukan perawatan dan memenuhui hajat hidup kami," kata Kecih yang tinggal bersama mertuanya.
Kecih yang tak bisa meninggalkan anaknya, tetap melakukan komunikasi dengan suaminya. Terutama mengenai perkembangan buah hatinya.
"Iya, ini saja baru dioperasi. Jadi di kepala anak saya, selang operasi itu nempel terus," ujarnya.
Kecih mengatakan, dalam kehidupan sehari -harinya memang tak pernah lepas dengan buah hatinya.
Sebab, jika tinggal ke belakangan saja, anaknya seperti tak nyaman.
"Kalau terasa mungkin sakit, Dede (Husna,red) suka tak mau diam," ujar Kecih seraya menambahkan, bahwa tak ada bisa orang lain, untuk menggantikan dirinya saat menggendong Husna.
• Asal Konsisten Pakai Masker Kunyit, Bekas Jerawat Hilang, Kerutan Pada Wajah Berkurang
Kecih berharap dan mohon kepada dermawan untuk senantiasa meringkan beban hidup yang saat ini tengah dirasakan.
"Pernah ada Ibu bupati datang bareng rombongan PKK ke sini," ungkap Kecih yang enggan terbuka soal kedatangan istri nomor satu di kuningan ini.
Sekedar informasi, Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak.
Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.
Cairan otak diproduksi oleh otak secara terus menerus, dan diserap oleh pembuluh darah.
Fungsinya sangat penting, antara lain melindungi otak dari cedera, menjaga tekanan pada otak, dan membuang limbah sisa metabolisme dari otak. Hidrosefalus terjadi ketika produksi dan penyerapan cairan otak tidak seimbang.
• Asal Konsisten Pakai Masker Kunyit, Bekas Jerawat Hilang, Kerutan Pada Wajah Berkurang
Pada kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kuningan, Susanto dari Fraksi PKB yang kebetulan menjumpai warga daerah pilihannya, mengatakan, sebagai wakil rakyat dan petugas partai harus menjaga kepercayaan masyarakat
"Kunjungan kami atas perintah Ketua PKB yaitu pak Haji Ujang. Sebab partai kami harus menjaga kepercayaan masyarakat melalui seperti ini," ungkap Susanto yang terus mendengar keluh kesah Kecih saat rumahnya.
Susanto mengatakan, tindakan ini merupakan kebaikan kader partai dalam membesarkan partai. Apalagi tugas dan fungsi anggota DPRD ini sebagai wakil rakyat.
"Apapun dan siapapun warganya, harus mendapat perhatian dari pemerintah," ujar Susanto saat berbincang dengan keluarga Kecih tadi.
"Hukumnya wajib bagi pemerintah dalam memberikan hak hidup dan kebutuhan hajat hidup. Tanpa kecuali, ingat itu mas media," ujarnya kepada wartawan saat di lokasi sama.
• BREAKING NEWS: Ada 30 ODP Virus Corona di Kuningan, Sebagian Besar Baru dari Luar Negeri
Susanto menambahkan, sebagai kader PKB akan senantiasa hadir ditengah masyarakat. Terutama, mereka harus mendapatkan kesejahteraan dan layak hidup.
"Terlebih soal pendidikan, ekonomi dan kesehatan," kata Susanto tadi.
Susanto menjelaskan, kalau sudah duduk menjadi Anggota DPRD baik di daerah, Provinsi bahkan DPR RI.
Itu sudah tak layak bicara ini pemilih atau bukan.
"Tapi masalah ini, keterpanggilan hati untuk berbuat di lingkungan masyarakat. Jika masuk dalam ibadah, mungkin ini sebagai hablumminnas," katanya.
Kemudian, dirinya merupakan perwakikan anggota dewan dari daerah pilihan yang mencakup, Kecamatan Darma, Kadugede, Selajambe, Subang dan Cilebak.
"Emang saya aja. Enggak, ada yang dewan dari lain partai juga," ungkapnya.
Susanto yang masuk Anggota komisi II DPRD Kuningan ini mengatakan, dirinya membuka lebar kepada masyarakat dalam membutuhkan bantuan.
"Ibu, saya akan kawal untuk perjuangan kesembuhan anak ibu. Kemudian, jika butuh apapun, ibu tinggal telpon saja. Jangan sungkan-sungkan ya," ungkap Susanto kepa Kecih.
Mengakhiri perjumpaan tadi, Susanto terlihat menyerahkan bantuan paket kebutuhan untuk Husna dan keluarga Kecih.
"Ini alakadarnya saja bu. Namun, ada apa-apa, mohon bisa hubungi saya," ujarnya.