Virus Corona
Warga Kuningan yang Dirawat di Ruang Isolasi RSUD Indramayu Masuk Kategori Pengawasan Virus Corona
Uji laboratorium ini guna menentukan status lanjutan pasien apakah positif terjangkit virus corona (Covid-19) atau tidak.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu masih menunggu Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan untuk lakukan uji laboratorium terhadap pasien baru di ruang isolasi RSUD Indramayu.
Uji laboratorium ini guna menentukan status lanjutan pasien apakah positif terjangkit virus corona (Covid-19) atau tidak.
Kepala Dinkes Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, sebelum hasil laboratorium itu muncul, pasien yang bersangkutan akan dimasukan dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
• Pasien di Ruang Isolasi Indramayu Bertambah Satu Orang, Rujukan dari RSUD Gunung Jati Cirebon
• Pemerintah Nyatakan Wabah Corona sebagai Bencana Nasional, Tapi Tidak Akan Melakukan Lockdown
"Statusnya PDP, kan baru masuk jadi nanti litbangkes akan datang ke sini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di sela-sela kegiatan bersih-bersih di komplek Islamic Centre Indramayu (Syekh Abdul Manan), Minggu (15/3/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu kini bertambah satu orang.
Pasien itu merupakan warga Kabupaten Kuningan yang dirujuk ke RSUD Indramayu atas instruksi dari Dinkes Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, ia dirujuk ke RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
Namun, karena ruang isolasi di rumah sakit setempat penuh, akhirnya pasien dirujuk ke RSUD Indramayu.
"Yang ditampung sekarang 2 orang, yang kemarin PDP yang kondisinya sudah membaik dan ini satu yang baru," ujar dia.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkab Indramayu Lakukan Sejumlah Langkah Strategis Ini
• WASPADA Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 15-16 Maret 2020, Hujan Lebat di Jabar dan Jabodetabek
Kendati demikian, diakui Deden Bonni Koswara, pihaknya belum mengetahui data pasti pasien, seperti apakah ada riwayat berpergian ke luar negeri dan lain sebagainya.
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Kuningan untuk informasi lebih lanjut tentang pasien tersebut.
"Riwayat ke luar negerinya masih wewenang Dinkes Kuningan ya, karena itu pasien dari Kuningan tapi kami akan koordinasi dulu dengan Dinkes Kuningan, tadi saya kontak kepala dinasnya belum diangkat-angkat," ujar dia.
Deden Bonni Koswara juga menyarankan masyarakat tidak perlu panik dengan adanya pasien tersebut.
Masyarakat diminta untuk selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam aktivitas sehari-hari.
Pasien di Ruang Isolasi Bertambah Satu
Pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu bertambah satu orang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com saat giat bersih-bersih di komplek Islamic Centre Indramayu (Syekh Abdul Manan), Minggu (15/3/2020).
Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien terbaru itu merupakan pasien rujukan yang merupakan warga Kabupaten Kuningan.
"Yang ditampung sekarang 2 orang, yang kemarin PDP yang kondisinya sudah membaik dan ini satu yang baru," ujar dia.
Dijelaskan Deden Bonni Koswara, pasien tersebut baru tiba pada malam hari tadi.
Ia sebelumnya dirujuk ke RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
Namun, karena ruang isolasi di rumah sakit setempat penuh, pasien itu pun akhirnya dirujuk ke RSUD Indramayu.
• Pemerintah Nyatakan Wabah Corona sebagai Bencana Nasional, Tapi Tidak Akan Melakukan Lockdown
• Ada Pasien Positif Corona di Cirebon, Plt Bupati Indramayu Imbau Masyarakat Tak Panik
"Karena ruang isolasi di Gunung Jati penuh makanya disarankan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jabar untuk ditampung di RSUD Indramayu," ucapnya.
Dalam hal ini pihaknya meyampaikan masyarakat tidak perlu panik terkait adanya pasien tersebut.
Deden Bonni Koswara juga menyarankan masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat sebagai upaya pencegahan dini virus corona atau Covid-19.
Masyarakat juga diminta untuk membatasi diri dengan tidak banyak melakukan aktivitas di tempat-tempat keramaian.
Masyarakat Tidak Usah Panik