Satu Pasien di Cirebon Positif Corona

Pemkot Cirebon Belum Batasi Kunjungan Wisata Meski Sudah Ada Pasien Positif Corona

Azis mengimbau warga Kota Cirebon tidak perlu pergi ke luar daerah kecuali ada urusan yang sangat penting.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Pengunjung berfoto di gerbang Keraton Kasepuhan Cirebon, di Kota Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Saat akhir pekan atau masa liburan sekolah, Keraton Kasepuhan dikunjungi banyak wisatawan.(KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Seorang pasien yang dirawat di RSD Gunung Jati Kota Cirebon dinyatakan positif corona.

Namun, Pemkot Cirebon belum membatasi kunjungan wisata dari dan ke Kota Udang.

Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, mengatakan, hingga kini kunjungan wisata masih berjalan seperti biasanya.

"Belum ada (pematasan kunjungan wisata), semua masih normal, masih banyak wisatawan yang datang ke Cirebon," kata Nasrudin Azis saat ditemui seusai memimpin rapat terbatas di rumah dinasnya di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Sabtu (14/3/2020).

Ia juga memastikan Pemkot Cirebon belum memutuskan untuk melakukan lock down terhadap Kota Cirebon.

Namun, Azis mengimbau warga Kota Cirebon tidak perlu pergi ke luar daerah kecuali ada urusan yang sangat penting.

Terlebih ke sejumlah kota maupun negara yang terkonfirmasi terpapar virus corona.

"Yang paling penting saat ini masyarakat harus lebih waspada dan menjaga kondisi kesehatannya," ujar Nasrudin Azis.

Tiba-tiba Jokowi Dapat Surat dari WHO, Apa Isinya ya?

Tentara Pangkat Pratu yang Berkhianat Foya-foya Pakai Duit Hasil Jual Senjata Api ke KKB Papua

Wanita Ini Sudi Dinikahi 5 Pria, Semuanya Saudara Kandung, Setiap Malam Bergiliran Berhubungan Intim

Selain pariwisata, menurut Azis, sektor-sektor lainnya di Kota Cirebon juga masih berjalan normal seperti biasanya.

Saat ini, Pemkot Cirebon baru mewacanakan untuk meliburkan sekolah dalam waktu dekat hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Cirebon dipastikan positif corona.
Pasien tersebut tengah dirawat di ruang isolasi RSD Gunung Jati, Jalan Sudharsono, Kota Cirebon.
Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, mengimbau masyarakat tetap tenang dan memercayakan penanganannya kepasa tim medis.
"Tetap tenang, tim medis sedang berupaya maksimal," kata Nasrudin Azis saat ditemui usai memimpin rapat terbatas di rumah dinasnya di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Sabtu (14/3/2020).
Rapat terbatas itu tampak dihadiri sejumlah kepala dinas di jajaran Pemkot Cirebon.
Diketahui rapat itu untuk menyusun langkah strategis yang akan dilakukan Pemkot Cirebon berkenaan adanya pasien yang dinyatakan positit terpapar corona.
Bahkan, di RSD Gunung Jati juga terdapat lima pasien lainnya yang masuk kategori dalam pengawasan karena mengalami gejala demam, batuk, dan sesak napas.
Hingga kini, mereka masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSD Gunung Jati. 

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat ada dua pasien dalam pengawasan corona di Kabupaten Cirebon.

Kedua pasien itupun tengah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi dua rumah sakit berbeda di Kabupaten Cirebon.

Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, uji swab tenggorokan pasien juga telah dilakukan.

 Baru Pulang Dari Singapura, TKW Kabupaten Cirebon Harus Dirawat di Ruang Isolasi untuk Pengawasan

 Kades di Pekalongan Ingin Gandakan Dana Desa Rp 292 Juta ke Dukun, Uang Hilang, Begini Nasibnya

Menurut dia, sampel dari hasil swab itupun telah dibawa ke Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

"Kami berharap semoga hasilnya negatif," kata Enny Suhaeni saat ditemui di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (UGJ), Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Rabu (11/3/2020).

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil uji laboraturium yang dilakukan jajaran Kementerian Kesehatan RI.

Enny belum dapat memastikan kapan uji laboraturium tersebut selesai dan bisa diterima hasilnya.

"Kalau dari pengalaman kemarin biasanya butuh empat hari sampai hasil uji lab itu keluar," ujar Enny Suhaeni.

 Harga Gula Pasir di Cirebon Merangkak Naik Karena Persediaan Menipis, Ini Penjelasan Pemkab Cirebon

 Siswi SMP Diperbudak Pamannya Sendiri, Tak Diberi Makan Terpaksa Makan Nasi Sisa dan Dipukuli

Ia juga memastikan saat ini kondisi kedua pasien dalam pengawasan tersebut semakin membaik.

Namun, kata Enny, keduanya masih ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit.

"Kondisi mereka membaik, mudah-mudahan segera pulih," kata Enny Suhaeni.

WNA Asal Filipina

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, menyebut satu dari tujuh pasien dalam pemantauan corona merupakan WNA asal Filipina.

//

Adapun WNA berjenis kelamin laki-laki itu sebelumnya sempat dirawat di ruang isolasi RSU dr Soekardjo Tasikmalaya bersama dua rekannya.

Namun, Enny memastikan kondisi kesehatan WNA itupun makin membaik.

"Iya (WNA Filipina) itu masuk pemantauan," kata Enny Suhaeni saat ditemui di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (UGJ), Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Rabu (11/3/2020).

Enny juga menyampaikan WNA tersebut tidak lagi menjalani perawatan di rumah sakit.

 Jika Taklukkan PSS Sleman, Persib Bandung Tetap Puncaki Klasemen, Begini Kata Robert Alberts

Sebab, WNA itu masuk kategori pasien dalam pemantauan sehingga dipastikan berada di tempat tinggalnya.

Namun, Enny memastikan WNA itu tetap akan dipantau jajarannya bersama Puskesmas setempat.

"Dari hasil pemantauan juga menunjukkan kondisinya semakin membaik," ujar Enny Suhaeni.

Pihaknya juga memastikan akan terus memantau dan mengecek kondisi WNA itu secara berkala.

Pemantauan semacam itu pun akan dilakukan terhadap enam warga Kabupaten Cirebon lainnya yang masuk kategori pasien dalam pemantauan.

Diberitakan sebelumnya, WNA asal Filipina itu dilarikan ke RSU dr Soekardjo Tasikmalaya bersama dua rekannya pada Jumat (6/3/2020).

Bahkan, ketiganya langsung ditempatkan di ruang isolasi karena mengalami gejala demam tinggi.

 Gula Pasir Langka di Pasar Kota Bandung, Pertengahan Maret Digerojog Gula Putih India

5 Orang Sembuh

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menyebut ada 14 warga masuk kategori dalam pengawasan dan pemantauan corona.

Dari jumlah itu, 10 orang di antaranya merupakan kategori dalam pemantauan dan empat warga lainnya dalam pengawasan.

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, lima dari 10 warga dalam pemantauan dinyatakan sudah sembuh.

 Pasien Suspect Corona Dinyatakan Negatif 14 Warga yang Sempat Berinteraksi Sama Pasien Tetap Diawasi

 Ini Alasan Aksi Nekad Gadis di Bawah Umur Lompat dari Jembatan, Ribut Sama Pacar Karena Masalah Ini

"Untuk lima warga lainnya masih dalam pemantauan kami," ujar Enny Suhaeni saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Senin (9/3/2020).

Ia mengatakan, lima warga yang belum dinyatakan sembuh itu masih dalam proses pemantauan.

Selain itu, kata Enny, kelima orang tersebut harus beristirahat total di rumah.

Bahkan, mereka juga tidak diperkenankan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya secara intens.

Nantinya, tim medis juga akan terus melakukan pengecekan kesehatan mereka secara berkala.

"Pengecekan itu untuk melihat perkembangannya, apakah masih dalam pemantauan atau dinyatakan sembuh," kata Enny Suhaeni.

 Breaking News: 14 Warga Kabupaten Cirebon Masuk Kategori Pengawasan dan Pemantauan Corona

 KKB Papua Ngamuk Tembaki Pos Koramil Jila di Mimika, Seorang Anggota TNI Gugur Kena Peluru Pantulan

Menurut Enny, mereka yang dinyatakan dalam pemantauan dan pengawasan itu setelah adanya pasien suspect corona di Kabupaten Cirebon pada Februari 2020.

Sebab, seluruh warga yang masuk kategori itupun telah berinteraksi langsung dengan pasien suspect tersebut.

"Wajar saja karena saat itu mereka berinteraksi dengan pasien yang suspect," ujar Enny Suhaeni.

Berinteraksi dengan Pasien Suspect Corona

Sebanyak 14 warga Kabupaten Cirebon rupanya masuk kategori dalam pengawasan dan pemantauan corona.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, dari jumlah itu terdapat 10 orang yang dikategorikan dalam pemantauan.

Menurut dia, untuk empat orang lainnya masuk kategori dalam pengawasan.

 Breaking News: 14 Warga Kabupaten Cirebon Masuk Kategori Pengawasan dan Pemantauan Corona

 Lima Pasien Covid-19 di RSHS Bandung Masih Diisolasi, 2 di Antaranya High Risk Karena Hal Ini

"14 orang itu masuk kategori dalam pengawasan dan pemantauan sejak awal Februari 2020," kata Enny Suhaeni saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Senin (9/3/2020).

Ia mengatakan, mereka dinyatakan dalam pengawasan setelah adanya pasien suspect corona di Kabupaten Cirebon.

Sebab, seluruh warga yang masuk kategori itupun telah berinteraksi langsung dengan pasien suspect tersebut.

"Wajar saja karena saat itu mereka berinteraksi dengan pasien yang suspect," ujar Enny Suhaeni.

Menurut dia, mereka tetap dikategorikan sebagai dalam pengawasan dan pemantauan meski pasien suspect itu dinyatakan negatif corona.

 Istri dan Ibu Korban Tenggelam di Sungai Cimanuk Majalengka Berharap Tubuh Korban Segera Ditemukan

 KABAR GEMBIRA, Nih Jadwal Baru Cuti Bersama 2020, Ada Tambahan Hari Libur, Cek Selengkapnya di Sini

Bahkan, pasien yang sempat dinyatakan suspect itupun telah kembali sehat seperti sedia kala.

Namun, Dinkes Kabupaten Cirebon tetap mengawasi dan memantau seluruh orang yang telah berinteraksi dengan si pasien.

WNA Batal Menginap di Cirebon 

Saat ini, virus corona yang berasal dari Wuhan, China, tampaknya tengah ramai diperbincangkan.

Corona juga telah mewabah hampir di sejumlah negara.

Dan di Indonesia sudah ada sejumlah warga yang dinyatakan positif terjangkit virus corona tersebut.

 Gula Pasir Langka di Indramayu, Perum Bulog Tunggu Kiriman Gula Impor Thailand dan India

 Frengki Si Begal Payudara Ternyata Sering Beraksi, Ibu Rumah Tangga dan Nenek-nenek Juga Dirabanya

Bahkan, puluhan warga negara asing (WNA) batal menginap di sejumlah hotel di wilayah Cirebon.

Di antaranya, di Aston Cirebon Hotel & Convention Center sebanyak 32 WNA dipastikan batal menginap.

Assistant Public Relations Manager Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Litania Utami, mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak corona mewabah, yakni dari Januari - Maret 2020.

"WNA yang batal menginap itu berasal dari sejumlah negara di Amerika, Eropa, dan Asia," ujar Litania Utami saat ditemui di Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Jalan Brigjend Dharsono, Kabupaten Cirebon, Jumat (13/3/2020).

 Kesal Dirinya Terinfeksi Virus Corona, Pria Ini Nekat Mendatangi Dua Bar Untuk Menyebarkan Virus

Ia mengatakan, para WNA tersebut telah memesan kamar tetapi membatalkannya.

Namun, ia mengakui selama ini masih ada sejumlah tamu WNA yang menginap di Aston Cirebon Hotel & Convention Center.

Selain itu, hal tersebut juga tidak terlalu memengaruhi tingkat okupansi hotel.

"Okupansi masih seperti biasa, setiap weekend pasti semua kamar penuh," kata Litania Utami.

Batalnya WNA yang menginap juga tampaknya terjadi di Hotel Santika Cirebon.

Public Relations Hotel Santika Cirebon, Chicko Handoyo, mengatakan, ada lima WNA yang telah membatalkan pemesanan kamar.

Di antaranya, empat WNA berasal dari Belanda dan seorang WNA lainnya berasal dari Australia.

 Gula Pasir Langka di Indramayu, Perum Bulog Tunggu Kiriman Gula Impor Thailand dan India

 Bupati Imron Rosyadi Tegaskan Pemkab Siap Mendukung Program Pembinaan Bapas Kelas I Cirebon

Menurut dia, mereka rencananya menginap di Hotel Santika Cirebon selama satu minggu terhitung mulai Sabtu (14/3/2020).

"Tapi karena wabah virus corona ini sehingga mereka membatalkannya," ujar Chicko Handoyo.

Chicko juga memastikan secara umum okupansi hotel masih normal seperti biasanya.

Sejauh ini, menurut dia, isu corona tidak berpengaruh besar terhadap jumlah tamu yang menginap di Hotel Santika Cirebon.

 Menteri Persamaan Hak Spanyol, Irene Montero Positif Terjangkit Virus Corona

"Okupansi enggak terpengaruh, masih penuh seperti biasanya, terutama saat akhir pekan," kata Chicko Handoyo. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved