TKI Asal Indramayu Terjebak di China
Karena Duit, Banyak TKI Indramayu Tak Peduli dengan Virus Corona, Moyoritas Pilih Bertahan
Namun, sebagian besarnya justru memilih menetap di negara penempatan ketimbang untuk dipulangkan.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Merebaknya virus corona atau Covid-19 di berbagai negara di dunia rupanya tidak menjadi penghambat minat para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu untuk bekerja di luar negeri.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih menyebut, hanya ada satu PMI yang meminta dipulangkan dari Wuhan China terkait wabah virus corona.
Namun, sebagian besarnya justru memilih menetap di negara penempatan ketimbang untuk dipulangkan.
• SBMI Indramayu Belum Terima Adanya TKI Asal Indramayu yang Terpapar Virus Corona di China
• Endi Pengrajin Pelepah Pisang Kering di Kuningan, Lumpuh, Hidup Sebatang Kara, Karena Istri Merantau
"Orang kita itu di isu kesehatan tidak begitu sensitif kaya di negara-negara lain. Kalau PMI kita hal-hal seperti itu cuek," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (10/3/2020).
Dijelaskan Juwarih, sebelum wabah virus corona merebak ada virus-virus lain yang juga menewaskan hingga ribuan orang, seperti SARS, MERS, Flu burung, dan lain-lain.
"Dulu waktu virus SARS, MERS, flu burung itu mereka tidak ada yang ingin dipulangkan, mereka lebih memilih untuk bertahan," ujar dia.
Adapun alasan mereka bertahan karena orientasi para PMI berangkat ke luar negeri itu karena uang.
Jika mereka pulang sebelum masa kontrak habis, para PMI itu merasa dirugikan.
• TKI Asal Indramayu Ini Merengek Minta Pulang, Tapi Tidak Mau Menunjukkan Data-data Resmi Miliknya
• 200 Tentara Korea Utara Mati karena Virus Corona, Jasadnya Tak Dikremasi, Dibilang Terlalu Banyak
"Kalau bisa dibilang, PMI kita ini luar biasa kalau isu-isu kesehatan ini mereka cuek," ujar dia.
Kendati demikian, pihaknya akan terus memantau kondisi PMI di negara penempatan.
"Seperti kemarin ada permintaan masker, oleh kita ditindaklanjuti ke pemerintah daerah dan alhamdulillah dari pemerintah mengirimkan bantuan masker," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih mengatakan, minat masyarakat bekerja ke luar negeri di tengah-tengah merebaknya virus corona sekarang ini masih terpantau normal dan tidak menunjukan adanya penurunan.
Berdasarkan data pada Disnaker Kabupaten Indramayu, jika dirata-ratakan ada sekitar 1.500 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Kabupaten Indramayu yang berangkat bekerja ke luar negeri setiap bulannya.
• Pria Asal Bandung Ditangkap di Cirebon, Dia Memproduksi Tembakau Gorila, Ngaku Belajar dari Internet
• Berat Badan Bisa Turun 7 Kilogram dalam Seminggu, Ikuti Metode Diet Ini, Anda Tetap Bisa Makan Enak
"Tidak mengurangi tingkat PMI yang ke sana, masih normal data di kita setahunnya itu hampir 20 ribu orang, kalau dirata-rata perbulannya sekitar 1.500 orang," ujar dia.