200 Tentara Korea Utara Mati karena Virus Corona, Jasadnya Tak Dikremasi, Dibilang Terlalu Banyak
Para tentara yang meninggal ini sebelumnya menderita demam tinggi yang merujuk pada pneumonia, tuberkolusis, asma, atau flu.
TRIBUNCIREBON.COM - Sekitar 200 tentara Korea Utara dari beberapa cabang angkatan militer dikabarkan meninggal karena virus corona atau COVID-19.
//
Menurut laporan Daily NK, para tentara ini menderita gejala yang mungkin mengarah ke virus corona.
Militer Korea Utara pada Jumat (6/3/2020) mengatakan, paramedis militer telah mengirim laporan terkait dampak COVID-19 pada anggota militer kepada pejabat setempat.
Sekitar 3.700 tentara saat ini tengah dikarantina.
Sebagian tentara yang tewas bertugas di sekitar perbatasan Korea Utara di Sino daerah Pyongan Utara.

Selain itu di Chagang, Ryanggang, dan Hamgyong Utara.
Laporan ini mencuat ke publik, setelah pemimpin militer memerintahkan rumah sakit yang melayani anggota tentara mengumpulkan data jumlah tentara yang tewas.
Para tentara yang meninggal ini sebelumnya menderita demam tinggi yang merujuk pada pneumonia, tuberkolusis, asma, atau flu.
Para pemimpin militer juga meminta rumah sakit merinci jumlah yang saat ini dikarantina.
Munculnya laporan dan kabar ini, tak pelak membuat kepanikan di angkatan militer Korea Utara.
Otoritas militer akhirnya mengambil sejumlah langkah pencegahan pernyebaran wabah mematikan asal Wuhan, China ini.
Jasad Tentara Tidak Dikremasi karena Terlalu Banyak
Satu langkah yang dilakukan militer untuk menanggulangi hal ini adalah dengan mensterilisasi mayat-mayat tersebut.
Jadi mayat-mayat akan didisinfeksi secara total.