Pasien Diisolasi di RSUD Majalengka
Gara-gara Virus Corona, Sehari Bisa Seratus Orang Menanyakan Masker ke Apotek di Majalengka
Namun, dengan maraknya isu tersebut, sejumlah pemilik apotek mengaku semenjak awal tahun pihaknya tidak menyediakan stok masker.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Wabah virus Corona benar-benar membuat seluruh masyarakat khususnya di Indonesia melakukan antisipasi sedini mungkin.
Dengan memburu masker dan hand sanitizer lah masyarakat ingin melindungi diri dan berjaga-jaga agar tak tertular virus yang bisa mematikan ini.
Namun, dengan maraknya isu tersebut, sejumlah pemilik apotek mengaku semenjak awal tahun pihaknya tidak menyediakan stok masker.
• Harga Hand Sanitizer Ikut Melonjak Tak Wajar di Online Shop, Harga Capai Rp 788 ribu
• Mamah Muda di Riau Dibegal Terus Diikat di Kebun Sawit, Motor dan Barang Berharganya Raib Digasak
Salah satu pemilik apotek Aquarius yang berada di Kecamatan Kadipaten, Suharto (60) mengatakan wabah virus Corona benar-benar dirasakan oleh pemilik apotek tersebut.
Setidaknya, setiap harinya, ia beserta para karyawannya harus melayani para pembeli yang hendak membeli alat yang dipakai di mulut tersebut.
"Karena dari awal tahun sudah tidak ada stok masker, kami secara terpaksa memberitahu bahwa masker tidak ada, ya orang banyak yang ke sini, sehari bisa ratusan orang," ujar Suharto saat ditemui di tokonya di Jalan Ampera, Rabu (4/3/2020).
Suharto mengatakan, jika stok tersedia dalam beberapa bok masker, dalam waktu sehari langsung ludes terjual.
Ini menandakan, bahwa saat ini masker memang sedang dibutuhkan oleh masyarakat usai wabah Corona merajalela.
• Usir Gajah dengan Peralatan Seadanya, Anggota TNI di OKI Tewas Diinjak Gajah Liar yang Mengamuk
• Bayi di Padang Ditinggal di Pinggir Warung sama Sepucuk Surat, Diduga Dibuang Mahasiswi: Saya Kilaf
"Kalau ada kami bisa jual hingga Rp 250 ribu per box isi 50. Sengaja kami tidak menyetok masker merk N95 karena terlalu mahal, siapa yang mau beli. Namun kini distributor masker sudah jarang menyupali mungkin karena memang langka," ucapnya.
Sementara, salah satu warga asal Kecamatan Kadipaten, Tuti (43) menyampaikan dirinya khawatir usai ada warga Indonesia yang kini terjangkit virus Corona.
Ditemui di apotek Aquarius, wanita berkerudung itu mengaku selalu menggunakan masker saat bepergian khususnya di jalan raya.
"Saya jarang sih beli masker, cuma saya selalu menggunakan masker saat berkendara karena naik motor. Ini juga masker saya bikin sendiri karena saya tahu sekarang mencari masker susah," kata Tuti.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka kedatangan satu pasien dengan gejala serta ciri-ciri batuk dan demam tinggi.
Pasien berjenis kelamin perempuan itu kini berada di ruang Isolasi.
Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Majalengka, Erni Harleni mengatakan saat datang pasien pada Minggu (1/3/2020) yang bersangkutan dirawat di ruang IGD.
Sebab pasien mengeluhkan demam dengan suhu yang sangat tinggi.
"Awalnya pasien datang dengan kondisi demam di atas suhu rata-rata yakni 39 derajat. Langsung kami bawa ke ruang IGD," ujar Dr Erni, Rabu (4/3/2020).
Lanjut dirinya menyampaikan, selain demam dengan suhu tinggi, pasien juga diketahui dalam keadaan batuk secara terus-menerus.
Oleh karena itu, pihak rumah sakit langsung memindahkan pasien ke ruang Isolasi.
• MotoGP Qatar 2020 Batal karena Wabah Virus Corona, Valentino Rossi Gelar Balapan Sendiri
• ZODIAK CINTA Hari Ini, Taurus Beradu Argumen sama Pasanganmu, Virgo Dia Tahu Apa yang Buatmu Bahagia
"Karena diduga gejalanya menyerupai virus itu (Covid-19) atau Corona, kami langsung membawa ke ruang khusus isolasi, tujuannya kami melakukan penanganan yang intensif agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Masih dikatakan Erni, kemungkinan pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon pada hari ini.
Alasannya, hal tersebut sesuai prosedur agar pasien mendapatkan perawatan yang maksimal.
"Ya ini sesuai prosedur, karena kita kan bukan tempat rujukan untuk terduga," kata Erni.

Di Indramayu Mahal
Apotek-apotek di Kabupaten Indramayu juga diserbu masyarakat pasca-diumumkannya dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Depok Jawa Barat positif virus Corona atau Covid-19 oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahkan sudah menetapkan Jawa Barat Siaga 1 Virus Corona.
• VIDEO - Meletus di Pagi Hari, Semburan Abu Vulkanik Gunung Merapi Mencapai Tinggi 6.000 Meter
Salah satu apotek di Kecamatan Indramayu ini, kurang dari satu menit sekali selalu ada masyarakat bergantian masuk ke dalam apotek.
Mereka datang menanyakan apakah masker atau hand sanitizer masih tersedia di apotek setempat.
"Masker ada mbak? Kalau hand sanitizer?" ujar seorang pembeli kepada petugas apotek, Selasa (3/3/2020).
Berdasarkan keterangan dari petugas apotek, ia tidak menghitung berapa pembeli yang menanyakan masker ataupun hand sanitizer di hari pertama ditetapkannya Jawa Barat Siaga 1 Virus Corona.
Hanya saja, jika diperkirakan sudah ada ribuan orang yang datang menanyakan masker ataupun hand sanitizer.
• Sesak Napas Kambuh? Jangan Panik, Tiga Obat Alami Ini Ampuh Menyembuhkannya
• Pasien yang Meninggal di Sukabumi dan Cianjur Dipastikan Bukan Akibat Virus Corona
"Sudah langka, tadi saja kan banyak sekali yang nanya. Malah ada pembeli dari balik kaca toko menunjukan seperti menggunakan masker, kita hanya menggeleng saja, dia langsung pergi, sepertinya di mana-mana sudah tidak ada," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Dirinya mengatakan, kelangkaan masker itu sudah dirasakan sejak wabah Corona mulai muncul di Wuhan China pada Desember 2019 lalu hingga sekarang.
Sejak satu bulan terakhir, di apotek tempatnya bekerja sudah tidak lagi tersedia masker.
"Masker itu paling banyak kita terima itu 10 box, karena dibatas sih dari distributornya," ujar dia.
• Pelaku Pengedaran Uang Palsu di Majalengka Sempat Kabur ke Jawa Tengah
Tidak hanya itu, harga pun disebutkan dia sudah melambung tinggi. Terlebih untuk masker N95, harganya hampir mencapai Rp 2 juta untuk satu boxnya.
"Masker kan merknya macem-macem ya, pas awal virus Corona harganya sampai Rp 250 ribu per box terus naik bahkan ada juga yang sampai Rp 500 ribu," ujar dia.
"Kalau masker N95 kita enggak berani ambil, itu kan awalnya saja sudah Rp 185 ribu, sekarang hampir Rp 2 juta per boxnya," lanjutnya.
Kelangkaan itu juga terlihat di Apotek Kimia Farma Karangturi Indramayu di Jalan Yos Sudarso.
• Ditinggal Istri, Pria Trenggalek Ini Suka Pamer Alat Vital dan Lakukan Hal Tak Senonoh Ini Ke Wanita
Kepala Apoteker Kimia Farma Karangturo, Hijrofayanti mengatakan, stok masker maupun hand sanitizer sudah habis sejak beberapa bulan lalu.
"Kita setiap hari Senin padahal selalu membuat permintaan tapi gak tau pengadaannya kapan," ujar dia.
Adapun sebagai alternatif, pihaknya selalu menyarankan pembeli untuk membeli vitamin sebagai penguat daya tahan tubuh sebagai solusi kelangkaan masker maupun hand sanitizer.
"Itu bisa terjual 3 box sehari, satu boxnya 30 tablet," ucapnya.
• Zodiak Asmara Besok, Rabu 4 Maret 2020: Libra Buka Hati, Pisces Ada Kesempatan Perbaiki Hubungan
Sementara itu, seorang pembeli sekaligus warga Kecamatan Haurgeulis, Yosep Ali Wardana (25) mengaku sengaja datang ke pusat kota Indramayu untuk membeli masker.
Namun, dari sebanyak 5 apotek ia singgahi tak satu pun yang menyediakan masker untuk dijual.
"Sudah habis katanya, saya sekalian mau ke kampus nyari masker di kota tapi tetap tidak nemu, sudah seperti harta karun," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul BREAKING NEWS Satu Pasien Diisolasi di RSUD Majalengka, Alami Gejala Batuk dan Demam Tinggi