Human Interest Story
Kisah Budi & Salsa, Kakak Beradik Difabel di Kuningan, Menyambung Hidup Dengan Segala Keterbatasan
Budi Muhibudin (26) dan Salsa (16), kakak beradik penyandang disabilitas butuh bantuan untuk memenuhui kebutuhan dalam melangsungkan hidupnya
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Tribuncirebon.com, Ahmad Rivai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Budi Muhibudin (26) dan Salsa (16), kakak beradik penyandang disabilitas butuh bantuan untuk memenuhui kebutuhan dalam melangsungkan hidupnya.
Pasalnya, mereka itu adalah saudara kandung yang tinggal Blok Sembung Rugul, RT 23/09, Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan.
Budi dan Salsa diketahui tidak bisa berjalan seperti pada orang normal umumnya.
Enab Jenab (49), orang tua Budi dan Salsa, menceritakan hasil pemeriksaan medis Budi dan Salsa beberapa tahun lalu.
"Kedua anak saya mengalami tulang rawan dan seharusnya mendapat perawatan medis serius," ungkap Enab saat ditemui di rumahnya, Selasa, (25/02/2020).
• Diet Karbohidrat Ampuh Turunkan Berat Badan & Cegah Diabetes, Tapi Perlu Perhatikan Hal Penting Ini
• Jangan Lupa, Hari Ini Persib Bandung Launching Tim, Simak Lokasi dan Waktunya di Sini
Enab yang merupakan single parent, menuturkan, kedua anaknya tidak bisa berjalan, memang pembawaan sejak lahir.
"Sewaktu kecil Budi ikut cek kesehatan melalui posyandu. Saya kecewa karena saat itu, anak saya harus membutuhkan obat buat tulang. Namun, petugasnya bilang tidak ada dan tak mau mengusahakan, " jelas dia.
Beranjak dari kekecewaan terhadap petugas posyandu, Enab memutuskan untuk tidak melanjutkan periksa kesehatan ke posyandu.
• Dua Pemuda Ini Ngaku Tak Tahu Kucing Hutan Satwa yang Dilindungi, Dipasarkan di Facebook, Minta COD
"Dari sana, setiap periksa kesehatan. Saya datang ke bidan saja," ujarnya.
Enab mengatakan, dirinya kerap di tinggal pergi suami tanpa kabar ataupun nafkah demi kebutuhan keluarga.
Hal itu, menguras tenaga dan pikiran Ibu dari kedua anak ini.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan, hilang kesabaran dalam bahtera rumahtanngga dan memutuskan untuk menjanda.
• Curhatan Pilu Pramugari yang Dipecat Hanya Gara-gara Kelebihan Berat Badan 0,7 Kilogram
"Kejadiannya sih, sejak punya anak pertama. Nah, pas kumat keburukan suami terulang, ketika lahiran anak kedua. Saya hanya fokus untuk kesehatan kedua anak saya dan sampai sekarang berstatus janda," jelas dia.
Enab mengatakan, untuk rumah yang tidak terlalu luas ini, hidup tiga kepala keluarga.