Human Interest Story
Kisah Budi & Salsa, Kakak Beradik Difabel di Kuningan, Menyambung Hidup Dengan Segala Keterbatasan
Budi Muhibudin (26) dan Salsa (16), kakak beradik penyandang disabilitas butuh bantuan untuk memenuhui kebutuhan dalam melangsungkan hidupnya
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
"Disini ada ibu saya, keluarga saya dan kekuarga adik kandung," ucap dia.
Enab sehari-hari bekerja hanya mengandalkan jasa dan kemampuan yang ia miliki.
"Ya, kalau ada orang suruh cuci pakaian dan bersih - bersih rumahnya. Saya pasti kerjakan.Nah dari situ, saya dapat bayaran untuk memenuhui kebutuhan hajat hidup keluarga," katanya.
PEMUTUSAN BANTUAN
Enab menceritakan bahwa bantuan yang diberikan kepada sang anak, Salsa diputus di tahun 2019 lalu.
Padahal bantuan itu kerap datang dari dinas sosial pemerintah setempat.
Namun, tidak tahu alasannya kenapa, masuk tahun berikutnya bantuan tersebut dihentikan.
• VIDEO Asusila Dua Sejoli Lamongan Viral di Facebook, Pelaku Sakit Hati Lamaran Dibatalkan Mendadak
"Bantuan tidak ada dan putus begitu saja. Kalau untuk bantuannya itu sebesar tiga ratus ribu," jelas Enab.
Gara-gara bantuan untuk anknya diputus, Enab tentu merasa sangat kecewa sekali.
Pasalnya, bantuan yang idealnya itu diberikan kepada Salsa itu seumur hidup.
"Dari situ, saya pasrah dengan keadaan seperti saat ini," ucapnya.
Masih ditempat sama, Budi mengatakan dirinya mempunyaikeahlian dan keterampilan sebagai desain photoshop.
Kini, dirinya menganggur
"Sekarang saya nganggur begini," ungkap Budi.
• VIDEO Asusila Dua Sejoli Lamongan Viral di Facebook, Pelaku Sakit Hati Lamaran Dibatalkan Mendadak
Alasan menganggur, kata dia, akibat mesin dan perangkat pendukung komputer lainnya mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan sebagai mestinya.