17 Ribuan Pekerja Migran Indonesia Asal Indramayu Ada di Cina dan Sekitarnya, Diminta Waspada Corona

Ia menyampaikan, sejauh ini PMI asal Indramayu yang berada di China dan sekitarnya masih dalam kondisi sehat.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/ Handhika Rahman
Sekretariat SBMI Indramayu 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu belum menerima adanya aduan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu yang terinfeksi suspect virus corona di negara penempatan.

Hal tersebut disampaikan Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih kepada Tribuncirebon.com saat dihubungi melalui sambungan seluler, Selasa (28/1/2020).

Ia menyampaikan, sejauh ini PMI asal Indramayu yang berada di China dan sekitarnya masih dalam kondisi sehat.

"Sementara belum ada yang mengadu, saya juga sering memantau seperti di Facebook kawan-kawan kita di sana, sejauh ini belum mendengar," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Selasa (28/1/2020).

Dijelaskan Juwarih, PMI asal Kabupaten Indramayu yang bekerja di negara penempatan seperti di China, Taiwan, Hongkong, dan sekitarnya berjumlah ribuan.

"Kalau jumlah PMI kita itu terbanyak di Taiwan, data terakhir kurang lebih ada 17 ribuan, itu baru di Taiwan, belum di Hongkong, di China yang di wilayah Makau itu banyak juga," ujar dia.

Dirinya berharap, meski tengah berada di negara yang menjadi pusat penyebaran suspect virus corona maupun di negara tetangga penyebaran virus itu para PMI asal Indramayu tidak sampai terpapar virus mematikan tersebut.

Cegah Suspect Virus Corona, Dinkes Indramayu Koordinasi dengan Disnaker, Pantau PMI di Luar Negeri

Ditunjuk Jadi RS Rujukan Virus Corona oleh Kemenkes, RSUD Indramayu Miliki Fasilitas Lengkap

Adapun untuk kondisi negara di luar Wuhan China, diceritakan Juwarih, masih terbilang aman walaupun statusnya harus tetap waspada.

Ia mencontohkan, seperti informasi yang di terima dari negara Taiwan, di sana aktivitas masyarakat masih berjalan normal seperti biasa.

Hanya saja, pemerintah setempat membuat kebijakan agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas agar terhindar dari suspect virus corona.

"Untuk sementara kami masih belum terdeteksi dan semoga saja tidak ada," ucapnya.

Koordinasi Dengan Disnaker

Persiapan penangan penanganan pasien suspect virus corona di Kabupaten Indramayu sejauh ini masih dalam tahap internal.

Yakni, mempersiapkan RSUD Indramayu yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien suspect virus corona oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, kedepannya pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu.

Biaya Kesehatan Pasien Suspect Corona di RSUD Waled Ditanggung BPJS, Kalau Terinfeksi Digratiskan

Ditunjuk Jadi RS Rujukan Virus Corona oleh Kemenkes, RSUD Indramayu Miliki Fasilitas Lengkap

Koordinasi lebih lanjut ini guna memantau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu yang bekerja di negara penempatan seperti China atau sekitarnya apakah terjangkit suspect virus corona ini atau tidak.

Selain itu, koordinasi ini juga sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus ketika PMI yang tengah berada di negara penempatan itu kembali ke Indonesia.

"Sampai sekarang kami belum dapat laporan ada PMI yang pulang, kita baru kesiap siagaannya di level internal kalau sudah siap kita akan berkoordinasi dengan Disnaker untuk memantau PMI tersebut," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Selasa (28/1/2020).

Hal ini mengingat ada ribuan warga Kabupaten Indramayu yang bekerja sebagai PMI di berbagai negara penempatan, salah satu negara yang terbanyak yakni Taiwan, Hongkong, dan sekitarnya.

Perempuan Berhijab Ini Teriak Ketakutan, Makin Menjadi Pelaku Begal Payudara Beraksi di Kota Malang

Enam PNS Majalengka dan 43 Orang Warga Terjaring Razia Satpol PP, Karena Berkeliaran Saat Jam Kerja

Meski demikian masyarakat diimbau tidak perlu khawatir, pasalnya disampaikan Deden Bonni Koswara, Kemenkes sudah mewarning atau memperketat keluar masuknya masyarakat ke Indonesia.

Di berbagai bandara maupun pelabuhan internasional sudah disiapkan alat thermal scanner sebagai pendeteksi virus corona.

Dirinya berharap, virus tersebut tidak sampai ke Kabupaten Indramayu.

Untuk mengantisipasi hal demikian, beragam upaya pun sudah dilakukan melalui imbauan-imbauan seperti pola hidup bersih dan sehat, dan lain sebagainya.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Periode 28-29 Januari 2020: Jabar Potensi Hujan Lebat Disertai Angin

VIDEO - Pengakuan Penculik Murid SD Selama 4 Tahun, Cabuli Sebanyak 15 Kali, Kini Korban Hamil

Dinkes Indramayu juga telah menyiapkan segala sarana dan prasarana penunjang untuk penanganan pasien bilamana suspect virus corona bilamana terdapat juga di Kabupaten Indramayu.

"Tapi hingga sekarang Indramayu masih aman, semoga saja tidak ada virus tersebut di Indramayu," ujar dia.

Fasilitas Lengkap

RSUD Indramayu siap menampung pasien yang terinfeksi virus Corona.

Kini, segala persiapan sudah disiapkan guna menunjang fasilitas bilamana ada pasien yang terpapar virus Corona yang hendak dirawat di rumah sakit setempat.

Persiapan itu tidak terlepas dari penunjukan RSUD Indramayu sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien penderita virus Corona oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Wadir Pelayanan RSUD Indramayu, dr Agung Suhartono mengatakan, dalam hal ini pihak rumah sakit sudah menyiapkan ruang isolasi khusus bagi pasien penderita virus corona.

Ada sebanyak 1 ruang kamar yang disiapkan khusus untuk pasien tersebut.

"Ruang isolasi ini sudah sekitar 1 minggu terakhir kita persiapkan secara khusus," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di RSUD Indramayu, Selasa (28/1/2020).

dr Agung Suhartono menyampaikan, ruang isolasi ini ditempatkan terpisah dan jauh dari ruang untuk pasien-pasien umum.

Pasien Suspect Corona Masih Dirawat di Ruang Isolasi RSUD Waled Cirebon, Kondisinya Membaik

RSUD Indramayu Siapkan Ruang Isolasi untuk Penanganan Virus Corona, Dipilih Kemenkes Jadi RS Rujukan

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penularan virus selama masa inkubasi.

"Pasien datang juga diantar pakai mobil ambulance dari IGD langsung ke sini dan  masuk ke ruang isolasi, jadi tidak lewat ruang utama," ujarnya.

Persiapan lainnya, pihak rumah sakit juga sudah menyiapkan peralatan khusus untuk penanganan pasien virus corona, seperti baju khusus, kaca mata pelindung, masker, dan lain sebagainya.

Termasuk obat-obatan sistomatik atau obat penghilang gejala virus tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, meski segala fasilitas sudah disiapkan, namun pihaknya terus melakukan perbaikan-perbaikan di RSUD Indramayu.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Periode 28-29 Januari 2020: Jabar Potensi Hujan Lebat Disertai Angin

ZODIAK CINTA Besok 29 Januari 2020, Gemini Pasanganmu Ingin Membicarakan Rencana Masa Depan Denganmu

Dari sejumlah perbaikan itu yang paling ditingkatkan ialah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM).

Hal ini demi memberikan penanganan terbaik apabila terdapat pasien yang terjangkit virus mematikan tersebut.

Dalam hal ini untuk menyatakan pasien menderita virus corona atau tidak, mesti dilakukan pendalaman terlebih dahulu.

Selain mengalami gejala-gejala seperti sesak napas, batuk, demam, dan lain sebagainya, pihak rumah sakit juga harus memastikan apakah dalam kurun waktu 14 hari pasien tersebut pernah berkunjung ke Wuhan China atau tidak.

Pihak rumah sakit juga perlu memastikan apakah pasien pernah berhubungan kontak dengan sesama pasien penderita atau dengan tim medis yang menangani penyakit tersebut atau tidak.

"Tapi hingga sekarang Indramayu masih aman, semoga saja tidak ada virus tersebut di Indramayu," ujar dia.

Jadi RSUD Rujukan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menetapkan RSUD Indramayu dan RSUD Gunung Jati di Cirebon sebagai rumah sakit rujukan penangan pasien penderita virus Corona di Wilayah III Cirebon.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, penetapan itu berdasarkan surat dari Dirjen Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kemenkes.

Sebagai tindak lanjut, khusus di RSUD Indramayu, pihaknya sudah menyiapkan berbagai sarana prasarana penunjang.

Seperti menyiapkan ruang isolasi, menyiapkan SDM untuk penanganan pasien yang terjangkit virus corona, termasuk menyediakan obat-obatan sistomatik atau obat penghilang gejala virus tersebut.

"RSUD Indramayu pernah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk penangan pasien Sars waktu itu, jadi sekarang untuk penanganan virus corona ini Kemenkes juga menunjuk RSUD Indramayu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Selasa (28/1/2020).

KESAKSIAN Fairuz A Rafiq kepada Hakim: Organ Intim Saya Dibilang Bau Ikan Asin, Keputihan & Berjamur

Marko Simic Berharap Rekannya Dari Eropa Timur Lolos Trial di Persija Jakarta

Deden Bonni Koswara menjelaskan, inkubasi virus corona ini menyebabkan pasien menderita penyakit pneumonia.

Namun, untuk menyatakan pasien yang bersangkutan terjangkit virus corona mesti dilakukan pendalaman terlebih dahulu.

Indikasinya meliputi, pasien yang bersangkutan apakah dalam kurun waktu kurang dari 14 hari pernah berangkat ke Wuhan China atau tidak.

Selain itu, apakah pasien yang bersangkutan pernah melakukan kontak dengan sesama penderita atau tim medis yang menangami virus tersebut atau tidak, serta indikasi-indikasi lainnya.

"Tapi hingga sekarang Indramayu masih aman, semoga saja tidak ada virus tersebut di Indramayu," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Cegah Suspect Virus Corona, Dinkes Indramayu Koordinasi dengan Disnaker, Pantau PMI di Luar Negeri

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved