ABK KM Cawuk Indramayu Ditemukan
5 Fakta ABK Asal Indramayu yang Tenggelam, Ditemukan Tewas di Perairan Laut Jawa
Anak Buah Kapal (ABK) KM Cawuk dilaporkan tenggelam saat menjaring ikan asin di Perairan Laut Jawa Indramayu
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Cawuk dilaporkan tenggelam saat menjaring ikan asin di Perairan Laut Jawa Indramayu pada Selasa (21/1/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.
//
ABK itu bernama Masroni (35) warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Kantor SAR Bandung segera melakukan misi penyelamatan setelah mendapat laporan tersebut dengan menerjunkan tim rescue Pos SAR Cirebon.
• Lina Punya Piutang Rp 2,4 M, Teddy Ancam Karyawan yang Pernah Pinjam Uang: Jangan Harap Gak Bayar!
Dalam Operasi SAR Man Over Board itu juga dilibatkan instansi lain, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Ditpolair Polda Jawa Barat, Satpolair Polres Indramayu, dan intansi terkait lainnya.
Berikut 5 fakta tenggelamnya Masroni ABK KM Cawuk yang di Perairan Laut Jawa Indramayu yang dirangkum Tribumcirebon.com:
1. Rekan Sesama ABK Tidak Mengetahui Masroni Tenggelam
Rekan sesama ABK, Darwis (30) mengatakan, tidak mengetahui secara persis kronologi tenggelamnya korban. Tidak ada yang mengetahui korban tenggelam.
• Begini Cara Makan Bawang Putih yang Benar, Khasiatnya Sudah Terbukti Apalagi Dimakan Pagi Hari
Hanya saja, saat sedang menjaring ikan asin, korban sempat memisahkan diri, korban saat itu diketahui duduk di perahu bagian belakang.
"Ada 8 orang di perahu itu, perahunya perahu kecil, kita satu keluarga semua. Saya juga keluarga korban, saat itu korban duduk di belakang perahu lalu tiba-tiba tidak ada," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediaman korban, Rabu (22/1/2020).
Lanjut Darwis, setelah menyadari ada salah satu ABK yang hilang, dirinya beserta ABK lainnya berusaha mencari korban dengan menyisir sekitar lokasi diduga jatuhnya korban.
Dalam penyisiran itu, Darwis melihat sebuah topi mengambang di tengah laut, topi itu milik korban.
Akan tetapi, di lokasi tersebut tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, Masroni diduga tenggelam di lautan.
Atas kejadian itu, ia kemudian segera menepi ke daratan dan melaporkan tenggelamnya korban ke petugas.
"Ombak tenang, cuaca juga bagus saat itu, tidak tahu kepeleset atau apa, itu disekitar laut Indramayu, 5-10 mil lah dari daratan," ujarnya.
2. Masroni Tidak Biasa Melaut
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, diketahui Korban tidak biasa melaut.
Meski bertama pencaharian sebagai nelayan, ia biasa mempekerjakan nelayan sekitar untuk mencari ikan.
"Pekerjaannya sih nelayan, tapi jarang kelaut, dia punya kapal sendiri, suka nyuruh nelayan lain, paling kalau kekurangan orang baru ikut ke laut," ujar seorang anggota keluarga lainnya yang enggan disebutkan namanya, Rabu (22/1/2020).
• Jenazah ABK Indramayu yang Tenggelam Langsung Dimakamkan, Ratusan Warga Antar Jenazah Masroni
Sementara itu, Adik korban, Wiwin Widayanti (23) mengatakan, keluarga sudah ikhlas dan berharap jenazah korban bisa segera ditemukan.
"Karena dia keluarga saya, dia juga orangnya baik, pendiam, tidak nakal, pengenya cepat ditemukan meski sudah tidak bernapas lagi," ujar dia.
3. Diduga saat melaut tidak kenakan life jacket
Kepala UPP Indramayu Kant Dicky Eka Kunarko Putra menduga, Anak Buah Kapal (ABK) yang tenggelam di Perairan Laut Jawa Indramayu pada Selasa (21/1/2020) kemarin tidak mengenakan life jacket.
ABK itu bernama Masroni (35) warga Desa Dadap, Kecamatan Jantinyuat, Kabupaten Indramayu.
Adapun kondisi cuaca saat kejadian, disebutkan Kant Dicky Eka Kunarko Putra dalam keadaan cerah dan tidak bergelombang tinggi.
• GADIS di Lampung Jadi Budak Nafsu Ayah Tiri & Tetangga Selama 6 Tahun, Korban Diancam Bakal Dibunuh
"Kita minta istilahnya kesadaran dari para nelayan untuk memakai life jacket untuk keselamatan mereka sendiri," ujarnya.
4. Korban Ditemukan Tewas Mengambang di laut
Masroni (35), Anak Buah Kapal (ABK) KM Cawuk yang dilaporkan tenggelam di Perairan Laut Jawa Indramayu berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Masroni sendiri merupakan nelayan asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Ia itu ditemukan dalam keadaan mengambang di laut lepas setelah dilaporkan hilang tenggelam di Perairan Laut Jawa Indramayu saat menjaring ikan asin pada Selasa (21/1/2020).
Komandan Tim Rescue Pos SAR Cirebon Kantor SAR Bandung, Eddy Sukamto mengatakan, korban ditemukan dalam pencarian hari ketiga atau Kamis (23/1/2020).
Korban berhasil diangkat ke daratan sekitar pukul 13.40 WIB.
• Gregoria Tunjung Jadi Wakil Indonesia Pertama Yang Lolos Ke Perempat Final Thailand Masters 2020
Saat itu, korban ditemukan oleh perahu nelayan setempat, KM Setia Kawan 05 yang ikut mencari korban bersama petugas sekitar 13 mil dari Pelabuhan Dadap.
"Mengambang di lautan, kondisi tubuh masih utuh alhmdulillah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
5. Jenazah Masroni Langsung Dimakamkan
Setelah ditemukan, Jenazah Masroni (35) Anak Buah Kapal (ABK) KM Cawuk yang tenggelaman di Perairan Laut Jawa Indramayu langsung dimakamkan, Kamis (23/1/2020).
Paman korban, Kamidin (45) mengatakan, keluarga sangat terpukul atas kejadian yang menimpa keponakannya tersebut.
"Saya tidak menyangka, tidak ada firasat apapun, yang pasti kami sangat terpukul sekali," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di rumah duka.

Duka mendalam rupanya tidak hanya berasal dari pihak keluarga saja.
Hal tersebut terlihat dengan banyaknya warga yang bertakziah di rumah duka.
Mereka memenuhi rumah duka setelah mengetahui Masroni telah ditemukan.
• Lucinta Luna dan Barbie Kumalasari Duet Nyanyi Lagu Milik Adele, Malah Dihujat & Disuruh Ruqiah
Ada ratusan warga yang melakukan takziah, sebagian dari mereka juga turut membantu pengurusan jenazah, mulai dari memandikan, menyolatkan, mengantar ke pemakaman dan lain sebagainya.
Korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Dadap.
Pantauan Tribuncirebon.com, ratusan warga itu selain membantu mengurus jenazah juga terlihat ikut mengiringi jenazah ke pemakaman.
Jenazah yang dibawa menggunakan mobil langsung diikuti ratusan warga dengan berjalan kaki.
Gema kalimat tahlil pun disuarakan ratusan warga mengiringi jenazah ke pemakaman.