Mengenal Buka Bekasem, Tradisi Kuliner Khas Maulid atau Muludan di Keraton Kasepuhan
Aroma menusuk hidung sangat terasa saat memasuki sebuah ruangan di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
Berlapis-lapisnya penutup gentong ikan bekasem bertujuan agar lalat tidak bisa masuk dan kedap udara sehingga proses fermentasinya berjalan sempurna.
Setiap tahunnya, proses pembuatan ikan bekasem itu dimulai sejak 5 Safar dan dibuka pada 5 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.
Karenanya, setiap 5 Rabiul Awal di Keraton Kasepuhan diperingati sebagai pelaksanaan tradisi Buka Bekasem.
Tradisi tersebut berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan masih dipertahankan hingga kini.
• Siraman Panjang, Tradisi Mencuci Piring Pusaka di Keraton Kasepuhan Cirebon
• Ribuan Warga di Desa Curug Indramayu Menggelar Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Ungkapan Rasa Syukur
• Mengenal Unjungan, Tradisi Sakral Masyarakat Indramayu, Masih Eksis di Era Modern
Daging ikan bekasem tersebut tampak berwarna merah kecoklatan dan beraroma asam khas olahan makanan hasil fermentasi.
"Ini totalnya 30 kilogram dari ikan kakap, ikan layar, dan lainnya. Daging ikannya dipotong kecil-kecil," kata Ratu Isye Natadiningrat. (*)