Siraman Panjang, Tradisi Mencuci Piring Pusaka di Keraton Kasepuhan Cirebon
Sejumlah abdi dalem berpakaian serba putih tampak berbaris rapih di Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sejumlah abdi dalem berpakaian serba putih tampak berbaris rapih di Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Senin (4/11/2019).
Beberapa abdi dalem terlihat membawa piring besar yang dibungkus kain putih, piring kecil, gelas, dan guci.
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat pun turut serta dalam rombongan abdi dalem tersebut.
• Remaja Ini Tulis Pesan Pilu untuk Gebetannya Sebelum Tewas Terjun dari Lantai 14
Rupanya mereka tengah menggelar tradisi Siraman Panjang, yakni mencuci piring pusaka peninggalan Wali Sanga.
• Kepala Sekolah Cabuli 3 Murid SD, Modus Periksa Kesehatan Hingga Ada Air Masuk Ke Mulut Korban
Benda pusaka itu dibersihkan sebelum digunakan untuk ritual panjang jimat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya mereka berjalan menuju Ruang Dalem Arum Keraton Kasepuhan kemudian mereka duduk mengelilingi sebuah bak berisi air yang ditutupi kain putih.

Benda-benda yang dibawa para abdi dalem pun diletakkan di atas meja persis di sebelah bak kayu itu.
Sultan PRA Arief Natadiningrat dan seluruh abdi dalem pun menggelar doa bersama sebelum memulai siraman panjang.
• Presiden Jokowi Pastikan Tak Ada Perppu KPK, Sejumlah Tokoh Sebut Tak Berkomitmen Berantas Korupsi
Usai doa bersama, ritual tersebut langsung dimulai dan diiringi selawat yang dibacakan abdi dalem yang mengikuti Siraman Panjang.
Piring yang dibungkus kain putih tampak dibuka satu persatu kemudian dicuci dalam bak kayu besar.
Sultan Arief juga terlihat mengelap piring yang telah dicuci itu sebelum kembali dibungkus menggunakan kain putih.
• Rocky Gerung Lempar Kritik Menag dan Menkopolhukam: Tugas Menag Bukan Mengurus Keyakinan Pribadi
"Siraman panjang ini tradisi yang digelar setiap 5 Rabiul Awal dalam kalender islam," kata PRA Arief Natadiningrat saat ditemui usai ritual tersebut.
PRA Arief Natadiningrat mengatakan, piring-piring tersebut dicuci setahun sekali menjelang peringatan maulid nabi.
Seluruh benda pusaka yang dicuci itu merupakan peninggalan Sunan Gunung Jati dan telah berusia kira-kira 700 tahun.