Kisah Mantan Narapidana, Dulu Dianggap Remeh, Kini Bina Pemuda Kertamulya dan Eks Napi Lewat Lampion
ia tidak patah semangat untuk menebar kebaikan bagi orang lain dengan cara membantu proyek seni di kampungnya sendiri
Laporan Wartawan Tribun, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, PADALARANG - Meski pernah mendekam di balik jeruji besi, Adhe Abdul Rosyid (48) tak berhenti untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, termasuk bagi mantan narapidana yang lainnya.
Warga Kampung Cijeungjing, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini pernah tersandung kasus penyalahgunaan narkotika pada 2001 silam.
Atas perbuatannya, ia diganjar hukuman selama dua tahun penjara di Lapas Banceuy dan ia baru bisa menghirup udara segar pada tahun 2003, tetapi setelah bebas ia harus menanggung berbagai persoalan.
"Saat saya kembali ke masyarakat selalu dipandang sebelah mata, misalnya ada saran dari orang lain jangan gaul sama Adhe, nanti kebawa-bawa," ujar Adhe saat ditemui di kediamannya, Jumat (1/11/2019).
• Setahun Menduda, Komedian Sule Nikah Lagi? Sang Wanita Naomi Zaskia atau Bukan?
• Ribuan Wanita di Blora Pilih Bercerai dan Jadi Janda, Tak Kuat Ditinggal Lama Suami Merantau
Selain itu, Adhe juga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di sekitar rumahnya. Saat itu ia hanya menerima pekerjaan membuat relief atau taman, itu pun orang yang memperkerjakan tidak tahu masa lalu dirinya.
Kendati demikian, ia tidak patah semangat untuk menebar kebaikan bagi orang lain dengan cara membantu proyek seni di kampungnya sendiri, hingga akhirnya Adhe pun dipercaya untuk membina Karang Taruna di Desa Kertamulya.
"Dari proyek seni itu, mungkin ada 10 orang yang merapat ke saya. Orang tuanya bilang nitip (anaknya) untuk dibina," kata Adhe.
Hingga saat ini, ia terus membuktikan bahwa mantan narapidana bisa bermanfaat untuk orang lain dengan cara tidak berhenti berkarya hingga mengajarkan mantan narapidana lain untuk membuat lampion pipa yang bernilai seni tinggi.
• Hotman Paris Unggah Ceramah Ustaz Abdul Somad soal Sholat Subuh Berjamaah, Ngaku Kagumi Sosoknya
• 15 Tanda Malaikat Maut Akan Cabut Nyawa Manusia, Ada tanda Bisa Dilihat 40 Hari Sebelum Meninggal
Saat membuat lampion dari pipa itu, Adhe tampak piawai ketika mengukir corak pada sebilah pipa menggunakan gerinda kecil untuk menggambar bunga, lalu melubangi beberapa sisinya untuk masukkan lampu di celah pipa tersebut.
"Kalau sudah keluar cahaya dari lampu (lampionnya) jadi lebih cantik. Saya memanfaatkan pipa-pipa bekas bangunan dari tempat sampah atau rongsokan," ucapnya.
Ia mengaku, dalam satu hari bisa membuat tiga lampion dengan dibantu enam orang yang juga mantan narapidana sambil belajar dan untuk sementara temannya itu ada yang membuat bagian kaki atau menghampelas.
"Saat ini, saya memiliki 20 corak lampion yang berbeda dengan berbagai ukuran. Untuk satu set lampion ia jual dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu," kata Adhe.
Inspirasinya, dalam membuat lampion tersebut, berawal dari menonton YouTube, kemudian ia mencoba untuk membuat. Namun dua bulan masa percobaan ada kendala karena pipanya sering bolong terkena gerinda.
Namun, berkat kegigihannya dan terus mencoba, usahanya tak sia-sia. Ia berhasil menciptakan sebuah lampion cantik dengan corak gambar dan lampu berwarna warni yang indah.