Bupati Majalengka Ancam Pengusaha yang Tak Kembalikan Kelebihan Pembayaran Rp 3,7 M, Akan Dibacklist
Bupati Majalengka akan membacklist pengusaha yang tak mengembalikan kelebihan pembayaran.
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: taufik ismail
Laporan Adim Mubaroq
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Bupati Majalengka Eman Suherman menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada pihak ketiga atau pengusaha yang hingga kini belum mengembalikan kelebihan pembayaran dari kas daerah.
Para pengusaha tersebut akan diblacklist, sehingga tidak bisa lagi mengikuti proyek maupun menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Langkah ini diambil setelah hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga selama hampir dua dekade, yakni sejak tahun 2005 hingga 2024.
“Sebagian memang sudah mengembalikan dana karena kami bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Majalengka dalam proses penagihan. Namun, nilai yang belum dikembalikan masih cukup besar. Ada pengusaha yang masih bandel dan belum bersedia mengembalikan kelebihan pembayaran,” kata Eman saat dihubungi,Kamis (29/10/2025).
Berdasarkan catatan BPK periode 2005–2023, total kelebihan pembayaran yang dilakukan Pemkab Majalengka mencapai Rp3.742.441.195,87 dengan 860 temuan.
Kasus tersebut tersebar di enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), dan Kecamatan Cigasong.
Eman menegaskan, pemerintah daerah tidak akan menoleransi pengusaha yang lalai atau tidak kooperatif dalam menindaklanjuti hasil temuan BPK.
“Siapa pun yang tidak mengembalikan uang kelebihan bayar tersebut tidak boleh lagi diajak bekerja sama. Saya sudah instruksikan agar pengusaha nakal bertanggung jawab atas kesalahannya,” tegasnya.
Kebijakan tegas berupa blacklist ini, menurut Eman, merupakan wujud nyata komitmen Pemkab Majalengka dalam menegakkan prinsip transparansi dan tata kelola pemerintahan yang bersih.
Selain bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Majalengka, pemerintah daerah juga melibatkan Inspektorat Kabupaten untuk mempercepat proses klarifikasi dan pemulihan keuangan negara.
“Ini bagian dari tanggung jawab moral dan hukum. Kami tidak ingin ada lagi celah penyimpangan dalam pengelolaan APBD. Pengusaha yang jujur dan profesional pasti tidak keberatan menyelesaikan kewajibannya,” ujar Eman.
Inspektorat: Proyek Fisik Paling Banyak Bermasalah
Kepala Inspektorat Kabupaten Majalengka, Hendra Krisniawan, mengungkapkan bahwa jumlah pengusaha yang belum mengembalikan dana masih cukup banyak, meski sebagian sudah menunaikan kewajibannya setelah ditagih oleh kejaksaan.
Ia menambahkan, kelebihan pembayaran paling banyak terjadi pada proyek-proyek fisik di DPUTR, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kesehatan
| Dandim dan Kapolres Majalengka Kawal Ketat Kedatangan Ibu Wapres Selvi Gibran di BIJB Kertajati |
|
|---|
| UPDATE UMK Cirebon Raya, Majalengka, Kuningan, Indramayu Jika UMP Jabar 2026 Naik 10,5 Persen |
|
|---|
| Bakal Ada Lebih dari 2.000 Lowongan Kerja di Majalengka, PT Can Sport Grand Opening & Ekspor Perdana |
|
|---|
| Menuju Harapan Hidup Mencapai 76 Tahun di 2030, Pemkab Majalengka Perkuat Layanan Kesehatan Desa |
|
|---|
| Sedekah Bumi di Jatitujuh Majalengka, Tradisi Warga Sumber Wetan Saat Panen Melimpah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.