Berita Majalengka Hari Ini

Menuju Harapan Hidup Mencapai 76 Tahun di 2030, Pemkab Majalengka Perkuat Layanan Kesehatan Desa

Pemkab Majalengka menargetkan Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat mencapai 76 tahun pada tahun 2030

Tribuncirebon.com/Adhim Mugni
BIMTEK BIDAN DESA - Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Bidan Desa se-Kabupaten Majalengka, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) di Aula BKPSDM Majalengka, Rabu (29/10/2025). 

Laporan Adim Mubaroq 


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menargetkan Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat mencapai 76 tahun pada tahun 2030.

 Target ini menjadi komitmen besar Bupati Majalengka, Eman Suherman untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera.

Langkah strategis menuju target tersebut diwujudkan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Bidan Desa se-Kabupaten Majalengka, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) di Aula BKPSDM Majalengka, Rabu (29/10/2025).


Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Majalengka, Eman Suherman, Wakil Bupati Dena Muhamad Ramdhan, Ketua TP-PKK, Iim Maemunah, Kepala Dinas Kesehatan, Agus Suratman, serta diikuti 330 bidan desa dari seluruh kecamatan di Majalengka.

Baca juga: Daftar Pemain Persib Bandung yang Harus Absen Lawan Bali United, Dua Pemain Andalan Kembali


Dalam sambutannya, Eman menegaskan bahwa usia harapan hidup masyarakat merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan manusia. Ia menyoroti bahwa pada tahun 2025 angka harapan hidup di Majalengka justru mengalami penurunan.


“Pada tahun 2024 rata-rata usia harapan hidup masyarakat Majalengka mencapai 74,98 tahun, namun pada tahun 2025 menurun menjadi 71 tahun. Ini alarm penting bagi kita semua,” ujar Eman.


Eman menyatakan, melalui sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Pemkab Majalengka optimistis dapat mengembalikan tren positif usia harapan hidup dan mencapai target 76 tahun di 2030.


“Kami menargetkan pada tahun 2030, usia harapan hidup masyarakat Majalengka bisa meningkat hingga 76 tahun. Untuk itu, peningkatan kualitas layanan kesehatan harus dimulai dari tingkat desa, dengan bidan sebagai garda terdepan,” imbuhnya.


Menurutnya, kunci peningkatan harapan hidup ada pada perbaikan layanan dasar kesehatan, penurunan angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB), serta pencegahan stunting secara berkelanjutan.

 

Baca juga: Breaking News, Sesosok Jasad Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Ciremai Kuningan


“Bidan desa bukan hanya tenaga medis, tetapi juga edukator dan penjaga kehidupan di tingkat akar rumput. Dari tangan merekalah lahir generasi Majalengka yang lebih sehat dan panjang umur,” katanya.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Agus Suratman, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan Pemkab Majalengka yaitu “Ngalayan Bakti”, dengan tagline Semangat Revolusi Pelayanan Terbaik dengan Hati.


“Program Ngalayan Bakti fokus pada peningkatan mutu pelayanan publik di bidang kesehatan. Kami ingin masyarakat mendapatkan layanan cepat, ramah, dan berkualitas, baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit,” jelas Agus.


Ia menambahkan, Pemkab Majalengka juga mengembangkan Program Satset, yang memastikan setiap kelahiran di fasilitas kesehatan pemerintah langsung tercatat dan terdokumentasi secara administratif.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved