Digitalisasi QRIS

Benggol Kayu dan QRIS di Kaki Gunung Ciremai: Ketika Tradisi dan Digitalisasi Menyatu di Bantaragung

Benggol Kayu dan QRIS di Kaki Gunung Ciremai: Ketika Tradisi dan Digitalisasi Menyatu di Bantaragung

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Even Pasar Bumi Pakuwon di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Menjelang sore di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka udara pegunungan terasa sejuk, menyusup di antara kabut tipis yang menggantung rendah di atas perbukitan.

Dari kejauhan, alunan gamelan mengalun pelan dari panggung kayu di tepi sungai.

Di bawahnya, puluhan orang berkeliling di antara lapak-lapak kayu sederhana yang berjajar rapi. 

Bau sambal kacang dari cobek batu berpadu dengan aroma serabi yang baru diangkat dari tungku tanah liat.

Baca juga: Harga Emas Antam di Kuningan dan Cirebon Hari Ini 12 Oktober 2025 Naik atau Turun?

Suasana itu bukan sekadar pasar.

Ia adalah Pasar Bumi Pakuwon, ruang ekonomi yang hidup dari napas budaya dan tangan warga sendiri.

Setiap bulan di minggu kedua atau ketiga, pasar ini menjadi jantung denyut baru Bantaragung, tempat bertemunya masa lalu dan masa kini, tradisi dan teknologi, ekonomi rakyat dan sistem keuangan inklusif yang mulai tumbuh di desa wisata ini.

Anah (34) duduk di balik meja kayu kecil yang tertutup daun pisang.

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Buka Jasa Doa, Alfatihah Ditarif 20 Juta Tuai Kririk Pedas Warganet

Di depannya, bahan-bahan lotek tersusun rapi, seperti kubis rebus, kacang goreng, dan lontong hangat. 

Tangannya cekatan mengulek bumbu, menakar rasa, lalu menumpahkan sayuran ke dalamnya.

Ia sudah sebelas kali ikut berjualan di Pasar Bumi Pakuwon.

“Lumayan, bisa buat jajan anak,” katanya, sambil tersenyum.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Cipularang, Sopir Ditabrak Travel Saat Berhenti di Bahu Jalan, Ini Identitasnya

Biasanya, Anah membuat keripik di rumah.

Namun setiap kali pasar ini digelar, ia beralih menjual lotek.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved