Pemda dan DPRD Ajak Warga Majalengka Jaga Kondusivitas: Demonstrasi Boleh, Tapi Harus Tertib

Situasi nasional yang sedang bergejolak mendorong Pemda dan DPRD Kabupaten Majalengka menyampaikan ajakan kepada seluruh masyarakat

Tribuncirebon.com/Adhim Mugni
JAGA KONDUSITIVITAS - Bupati Majalengka, Eman Suherman buka suara soal imbauan untuk masyarakat jaga kondusivitas 

Laporan Adim Mubaroq 


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA – Situasi nasional yang sedang bergejolak akibat gelombang aksi di sejumlah daerah mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD Kabupaten Majalengka menyampaikan ajakan kepada seluruh masyarakat. 

Mereka mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban Kota Angin, agar tetap menjadi daerah yang damai, ramah dan kondusif.

Bupati Majalengka, Eman Suherman menegaskan, Majalengka adalah rumah bersama yang harus dijaga dengan sepenuh hati.

Menurutnya, rasa memiliki terhadap tanah kelahiran harus diwujudkan dalam bentuk kepedulian menjaga kedamaian.

Baca juga: DPR Bakal Revisi Sejumlah Tunjangan, Wakil Ketua DPRD Majalengka: Kami Ikuti Regulasi Pusat


“Majalengka rumah kita, masyarakat Majalengka adalah saudara kita, dan fasilitas publik adalah milik kita bersama. Demonstrasi boleh dilakukan sebagai hak demokrasi, tapi harus tertib. Jangan sampai ada penjarahan, kerusuhan, atau perusakan,” kata Eman, Senin (1/9/2025).


Ia mengingatkan, stabilitas daerah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi menyangkut kesejahteraan masyarakat sehari-hari.

 Jika Majalengka aman, ekonomi berjalan lancar, para petani bisa menjual hasil panen dengan tenang, pedagang nyaman membuka lapak, hingga investor percaya menanamkan modal.

 Namun bila terjadi kerusuhan, yang pertama kali dirugikan adalah rakyat kecil.


“Kalau Majalengka kondusif, semua orang merasakan manfaatnya. Kalau rusuh, anak-anak kita tidak bisa belajar tenang, orang tua tidak bisa bekerja dengan nyaman. Jangan sampai kita merusak rumah sendiri karena emosi sesaat,” jelasnya.


Eman menyampaikan, ajakan ini merupakan pesan kemanusiaan. Kondisi aman hari ini akan diwariskan kepada anak cucu di masa depan. 


Ia menyebut, Majalengka yang damai akan melahirkan generasi yang tumbuh dengan rasa aman, sementara Majalengka yang gaduh hanya akan meninggalkan luka sosial.


Seperti pepatah Sunda lain yang disampaikan Asep, “hurip kudu ngahuripkeun” (hidup harus menghidupkan). 

Baca juga: Daftar Lengkap Pemain Persib Bandung Setelah Bursa Transfer Ditutup, Terakhir Datang Dua Pemain


"Dengan menjaga kedamaian, setiap warga Majalengka ikut menghidupkan harapan dan masa depan bersama. Hanya dengan kebersamaan dan semangat silih asih, silih asah, silih asuh, Kota Angin akan tetap sejuk, tenteram, dan membanggakan untuk semua generasi," paparnya. 

 

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved