Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat Peringatan Hari Guru: Menjadi Guru yang Baik dengan Mengajar dan Mendidik

Khutbah Jumat tanggal 21 November 2025 bertemakan "Menjadi Guru yang Baik dengan Mengajar dan Mendidik"

Istimewa/Humas Polres Indramayu
TARAWIH KELILING - Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo saat melaksanakan salat tarawih keliling, Rabu (19/3/2025) malam, Ia mengikuti Salat Tarawih di Masjid Al-Huda Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. 

TRIBUNCIREBON.COM - Dalam Islam sendiri profesi guru sangalah dimuliakan dan dianggap mulia. 

Hal ini karena guru memiliki peran penting dalam menyebarkan ilmu pengetahuan, membimbing akhlak, serta membentuk generasi penerus yang berkualitas. 

Keutamaan guru dalam Islam juga didukung oleh dalil-dalil Al-Quran dan hadits, serta pandangan ulama terkemuka. 

Berbicara perihal Jumat lusa nanti, tepatnya di hari Jumat tanggal 21 November 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat lusa nanti, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah Tribuncirebon.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 21 November 2025 bertemakan "Menjadi Guru yang Baik dengan Mengajar dan Mendidik"

Baca juga: Teks Khutbah Jumat Peringatan Hari Guru: Menjadi Guru, Profesi yang Mulia

Khutbah 1

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Tiada kata yang tepat kita ungkapkan kecuali kalimat Alhamdulillahi rabbil alamin yang menjadi wujud rasa syukur kita kepada Allah swt atas nikmat yang tak bisa kita hitung satu persatu dan terus mengalir dalam kehidupan kita ini. Dengan syukur, kita akan terus merasakan kenikmatan yang terus bertambah dan bisa kita memaksimalkannya untuk menjalankan misi utama kita di dunia yakni beribadah kepada Allah swt.

Selain bersyukur, pada momentum yang penuh berkah ini, mari kita juga senantiasa menguatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sekuat kemampuan kita menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya. Ketakwaan ini harus terus disemai dalam diri kita untuk menjadi rambu-rambu agar tidak jauh dari jalan yang telah ditetapkan oleh Allah swt.

Keimanan dan ketakwaan yang terus kita kuatkan ini juga harus terus kita tanamkan kepada anak-anak kita para generasi penerus peradaban di masa yang akan datang. Kita sudah merasakan bagaimana dunia saat ini sangat cepat sekali mengalami perubahan. Untuk menghadapinya, sangat penting untuk membekali mereka dengan keteguhan iman dan takwa dan juga bekal akhlak dan karakter mulia. Dan ini lah yang menjadi misi utama para pendidik atau guru.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Menjadi seorang guru adalah profesi dan tugas yang sangat mulia. Guru merupakan sumber ilmu yang akan diserap oleh para murid sebagai bekal menghadapi masa depan. Dari keuletan guru lah, karakter generasi muda akan terbentuk dan mewujudkan sebuah peradaban yang mulia.

Guru menjadi tumpuan dalam menjadikan generasi yang berilmu dan berakhlak sebagaimana misi utama Nabi Muhammad sebagai guru umat Islam yang termaktub dalam haditsnya:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
Artinya: “Sesungguhnya, aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.” (HR Ahmad).

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved