Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat Pekan Ini Berjudul Memohon Agar Dijauhkandari Hati yang Mati

Dalam pelaksanaan salat Jumat, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah penyampaian khutbah

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
SAFARI RAMADAN - Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melaksanakan Safari Ramadan dengan menunaikan shalat Jumat berjamaah bersama warga di Masjid At-Taqwa, Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jumat (21/3/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Hari Jumat dikenal sebagai Sayyidul Ayyam (penghulu segala hari) dan diyakini penuh dengan keberkahan bagi umat Islam.
  • Salah satu syarat penting dalam pelaksanaan salat Jumat adalah penyampaian khutbah, yang merupakan rukun. Melalui khutbah, khatib menyampaikan pesan-pesan utama mengenai ketaatan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

 

TRIBUNCIREBON.COM - Hari Jumat dikenal sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari. Bagi umat Islam, hari ini diyakini penuh dengan keberkahan.

Dalam pelaksanaan salat Jumat, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah penyampaian khutbah yang menjadi rukun penting. Melalui khutbah, khatib menyampaikan pesan tentang ketaatan dan ketakwaan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Beragam tema dapat diangkat dalam khutbah Jumat. Pada kesempatan kali ini, Tribuncirebon.com akan mengulas sebuah topik penting, yaitu “Memohon agar Dijauhkan dari Hati yang Mati.”

Khutbah I  

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ الْمُوَفَّقِيْنَ بِأَلْطَافِ بِرِّهِ وَآلَائِهِ، وَنُوْرِ بَصَائِرِهِمْ بِمُشَاهَدَةِ حُكْمِ شَرْعِهِ وَبَدِيْعِ صَنْعِهِ وَمُحْكَمِ آيَاتِهِ، وَأَلْهَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى، وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا، فَسُبْحَانَهُ مَنْ إِلَهٌ عَظِيْمٌ، وَتَبَارَكَ مَنْ رَبٌ وَاسِعٌ كَرِيْمٌ، وَأَشْهَدُ أَن لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، فِي أَسْمَائِهِ، وَصِفَاتِهِ، وَأَفْعَالِهِ، وَخَيْرَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَشْرَفُ رُسُلِهِ وَخَيْرِ بَرِيَاتِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ فِي غَدَوَاتِ الدَّهْرِ وَرُوحَاتِهِ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ. وَقَالَ النَّبيُّ صَلَّى اللهِ علَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرينَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ 

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Sebelum menyampaikan materi khutbah pada kesempatan yang baik ini, Alfaqir berwasiat kepada diri pribadi dan juga kepada jamaah semuanya untuk bersama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. 

Sebab, takwa merupakan bekal terbaik kita menghadapi kehidupan akhirat kelak, di samping sebagai perisai diri kita dalam rangka menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. 

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan kita semua melalui sabdanya, sebagaimana berikut: أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً: إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ   

Artinya, “Ingatlah bahwa dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baik pula seluruh tubuh. Jika daging itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Daging tersebut ialah hati,” (HR al-Bukhari). 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Sabda Rasulullah tersebut harus menjadi pengingat kita bersama agar jangan sampai hati ini rusak ataupun mati, sehingga tak punya sensitivitas terhadap apapun. 

Termasuk terhadap petunjuk dan ajakan-ajakan istikamah melaksanakan aneka kebaikan sebagaimana yang digariskan syariat. 

Ini tentu sangat bahaya. Orang yang hatinya sudah mati, ia hidup hanya dengan raganya saja, tapi sesungguhnya kosong akan nilai-nilai spiritual. 

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved