Khutbah Jumat

NASKAH Khutbah Jumat Besok 7 November 2025: Ketenangan Hati dalam Takdir, Kekuatan Jiwa dalam Usaha

Sebelum melaksanakan salat Jumat, para jemaah mendengarkan terlebih dahulu teks khutbah Jumat yang memiliki pesan dan imbauan

Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
NASKAH Khutbah Jumat Besok 7 November 2025: Ketenangan Hati dalam Takdir, Kekuatan Jiwa dalam Usaha 

Ayat ini mengajarkan kepada kita perihal keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal, sehingga kita bisa tenang dalam menerima takdir tetapi tetap teguh dalam melakukan ikhtiar. Dan apabila kita sudah mampu menyeimbangkan keduanya, maka Demikianlah buah dari iman yang tertanam dalam diri kita.

Tangan kita menanam, mengolah tanah, memilih bibit yang baik, menyirami, memberi pupuk, bahkan melindungi tanaman dari kemungkinan gangguan. Semua itu adalah ikhtiar nyata yang tidak boleh ditinggalkan. Namun setelah itu, hati kita harus tetap bergantung kepada Allah dan menyerahkan hasilnya kepada-Nya, karena tanpa izin dari-Nya tidak ada satupun usaha yang akan berhasil.

Inilah makna sejati dari tekad yang dibarengi tawakal, yaitu melakukan ikhtiar sekuat tenaga, kemudian pasrah sepenuhnya kepada Allah SWT. Penjelasan ini sebagaimana tertulis dalam kitab Tafsir asy-Sya'rawi, jilid III, halaman 184, Syekh Mutawalli asy-Syarawi mengatakan:

اَلْجَوَارِحُ تَعْمَلُ وَالْقُلُوْبُ تَتَوَكَّلُ! اَلْجَوَارِحُ تَقُوْلُ: نَزْرَعُ، نَحْرُثُ، نَأْتِي بِالْبَذْرِ الْجَيِّدِ، نُرْوِي، نَضَعُ سَمَاداً وَنَفْتَرِضُ أَنَّ الصَّقِيْعَ قَدْ يَأْتِي وَنَخْشَى عَلىَ النَّبَاتِ مِنْهُ فَنَأْتِي بِقَشٍّ وَنَحْوِهِ وَنُغَطِّيْهِ. كُلُّ هَذِهِ عَمَلُ الْجَوَارِحِ. وَبَعْدَ ذَلِكَ، الْقُلُوْبُ تَتَوَكَّلُ

Artinya: "Anggota badan bekerja dan hati bertawakal! Anggota badan berkata: 'Kami menanam, membajak, membawa benih yang baik, menyirami, memberi pupuk, dan kami mengira bahwa embun beku mungkin datang lalu kami khawatir terhadap tanaman karenanya, maka kami membawa jerami dan sejenisnya untuk menutupinya.' Semua ini adalah kerja anggota badan (ikhtiar). Setelah itu, barulah hati bertawakal."

Baca juga: Ceramah Khutbah Jumat 7 November 2025: Qanaah Bukti Orang yang Beriman

Ma'asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Setelah kita memahami bahwa ikhtiar harus berjalan beriringan dengan tawakal, ada satu nasihat penting dari Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari. Beliau mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam kegelisahan yang berlebihan, karena sering kali manusia terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang sebenarnya sudah berada di bawah kendali Allah. Akibatnya, hati menjadi lelah, pikiran menjadi berat, dan kita kehilangan ketenangan dalam hidup. Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Syarhul Hikam, halaman 17, mengatakan:

أرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيرِ فَمَا قَامَ بِهِ غَيْرُكَ عَنْكَ لاَ تَقُم بِهِ لِنَفْسِكَ

Artinya: "Tenangkanlah dirimu dari perencanaan yang berlebihan, sebab apa yang sudah dijamin oleh selain kamu (Allah), engkau tidak perlu sibuk memikirkannya."

Maksud nasihat di atas adalah Imam Ibnu Athaillah mengajak kita untuk berhenti dari kebiasaan membebani diri dengan rencana-rencana yang justru bertentangan dengan hakikat penghambaan. Seperti ketika kita terus berkata, "Seandainya aku lakukan ini, pasti hasilnya akan begini." Padahal Allah telah menetapkan segala sesuatu sejak zaman azali. Lantas, mengapa kita masih mengurus ulang apa yang sudah Allah urus dengan sempurna? Sedangkan kita sadar, kemampuan kita sangat terbatas.

Namun perlu kita bedakan, bahwa yang dilarang adalah perencanaan yang disertai kecemasan dan penolakan terhadap takdir. Adapun perencanaan yang diserahkan sepenuhnya kepada Allah, justru sangat dianjurkan. Bahkan Imam Ibnu Athaillah juga menyebutkan dalam kitab yang sama,

اَلتَّدْبِيْرُ نِصْفُ الْمَعِيْشَةِ

Artinya: "Perencanaan yang baik adalah separuh dari kehidupan."

Inilah fondasi penting bagi kita semua sebagai seorang hamba. Kita tetap berikhtiar dengan sekuat tenaga, namun hati tidak boleh lepas dari tawakal. Kita harus tetap berusaha, tapi tidak larut dalam cemas. Kita tetap harus memiliki rencana, tapi tetap percaya bahwa hasil akhirnya tergantung takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Ma'asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved