Penemuan Jasad di Gunung Ciremai

Penemuan Jasad di Puncak Gunung Ciremai, Ini Daftar Pos yang Ada di Jalur Pendakian Linggarjati

Daftar enam pos di jalur pendakian Linggarjati Kuningan sebelum sampai ke puncak Gunung Ciremai.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Suasana Gunung Ciremai, Selasa (8/8/2023). Foto diambil dari Linggajati. 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Sejumlah petugas gabungan yang hendak mengevakuasi jasad di Puncak Gunung Ciremai, dipastikan melewati sejumlah pos yang masuk kawasan pendakian Gunung Ciremai Jalur Linggajati. 

Penemuan jasad di dekat puncak Gunung Ciremai menghebohkan warga Kuningan sejak Rabu (29/10/2025).

Proses evakuasi pun tengah dilakukan Kamis (30/10/2025) ini.

Berikut nama pos-pos yang berada di jalur ekstrem pendakian Gunung Ciremai jalur Linggajati. 

1. Pos Cibunar

Kawasan Pos Cibunar ini dikenal sebagai lokasi wisata alam yang sangat strategis, untuk berkegiatan kemping atau melakukan kegiatan outbound lainnya. Luas lahan sekitar juga terdapat jenis tanaman, seperti kopi yang berkualitas tinggi. 

2. Pos Kondang Amis 

Kawasan Pos Kondang Amis ini memiliki daya tarik bagi pengunjung dan wisatawan.

Lokasi ini kerap dijadikan jalur hiking pengunjung yang biasa melakukan kegiatan outbound. Luas lahan sekitar di dominasi pohon pinus dan jenis pohon lainnya, sehingga pos ini dikenal juga dengan sebutan pos pinus. 

3. Pos Kuburan Kuda 

Kawasan jalur pendakian ini dikenal sebagai tolakan awal dalam memasuki jalur ekstrem.

Hal itu menyusul dengan jalur tegak dan terdapat akar pohon besar dan bebatuan. 

4. Pos Bapa Tere atau Pangguyangan Badak dan atau Pos Sanghyang Rangkah 

Kawasan jalur ini cukup ektrem dengan kondisi jalur yang memiliki tegakan tinggi. Sehingga tenaga pendaki akan terkuras dengan kondisi jalur tersebut.

Namun, suasana sekitar sangat sejuk apalagi banyak pohon berbagai ukuran dan cukup tinggi. 

5. Pos Batu Lingga 

Kawasan Pos Batu Lingga ini terdapat hamparan yang biasa dijadikan sebagai tempat peristirahatan.

Pos Batu Lingga ini berada di ketinggian lebih dari 2.500 MDPL. 

6. Pos Pengasinan 

Kawasan Pos Pengasinan ini terdapat bebatuan dan pos biasa dijadikan tempat peristirahatan, untuk berhari-hari dalam menghindari kegiatan istirahat lama di puncak Gunung Ciremai.

Secara kasat mata bahwa di lokasi pos tidak jauh dari puncak Gunung Ciremai yang merupakan atap Jawa Barat. 

7. Puncak Gunung Ciremai 

Kawasan puncak Gunung Ciremai ini berada di ketinggian 3078 MDPL yang memiliki jalur pendakian dari beberapa titik di Kabupaten Kuningan dan Majalengka.

Seperti jalur pendakian dari Kuningan, ada dari Desa Linggajati, Linggasana dan Desa Cisantana atau Jalur Palutungan.

"Kemudian, jalur pendakian di daerah tetangga itu bisa masuk dari Sadarehe dan Apuy di Kabupaten Majalengka," ucap Dewan Penasehat Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata) Linggajati Sainin RA Taruna. 

Ditanya soal berapa waktu dibutuhkan pendaki dari jalur Linggajati, Sainin menjawab bahwa kebiasaan warga sekitar Pos Linggajati dan Cibunar.

"Dalam menempuh perjalanan ke puncak Gunung Ciremai itu sekitar 5 sampai 6 jam, sudah sampai puncak. Kemudian, untuk kembali turun gunung itu tidak lebih dari 2 - 3 jam lah," katanya.

Kapolres Kuningan M Ali Akbar atau yang akrab disapa Akbar, secara resmi melakukan pelepasan pemberangkatan tim evakuasi korban meninggal dunia di Puncak Gunung Ciremai.

"Tindakan evakuasi ini sebagai bentuk kemanusiaan dan sosial," kata Kapolres Akbar saat memberikan keterangan kepada Tribun, Kamis (30/10/2025). 

Kapolres Akbar menjelaskan, untuk jumlah petugas gabungan yang di berangkatkan itu dari TNI - Polri, BPBD, relawan kemanusiaan termasuk dari LSM AKAR.

"Tadi ada sekitar 60 petugas gabungan. Langkah ini sebagai misi kemanusiaan dan perlu diketahui dari kepolisian menerjunkan tim identifikasi untuk mengumpulkan data atau keterangan, dalam mengungkap penyebab kematian korban," katanya.

Tim identifikasi juga diterjunkan untuk melakukan olah TKP.

"Ya, jadi kita turunkan tim identifikasi untuk melaksanakan olah TKP dan saat korban berhasil dibawa turun, kami menyiapkan bentuk penangan melalui autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu," katanya. 

Sekadar informasi, upaya evakuasi jasad di puncak Gunung Ciremai persis di Blok Sangiang Uruy atau sekitar 200 meter dari median kawah.

Tepat pada pukul 08.00 WIB, sejumlah petugas mulai melakukan pendakian dengan perlengkapan dan perbekalan mumpuni. 

Kapolres Kuningan AKBP Akbar memberikan arahan sebelum pelepasan.

Dan pemberangkatan pendakian  Gunung Ciremai mengambil jalur Linggajati yang dikenal sebagai jalur ekstrem dengan tegakan tinggi.

"Ya, untuk melakukan evakuasi korban di puncak Ciremai, kami berangkat ada sekitar 60 an petugas gabungan," kata Sainin RA Taruna saat memberikan keterangan kepada Tribun, Kamis (30/10/2025). 

Sainin mengungkap, selama tahun 2025 ini belum ada yang meninggal dunia di kawasan Puncak Gunung Ciremai

"Kejadian baru dan ini satunya. Namun, untuk beberapa waktu sebelum itu pernah terjadi dan keseringan, jalur pendakian Linggajati ini menjadi akses evakuasi," kata Sainin lagi.

Beredar foto penemuan jasad di Gunung Ciremai. Tampak pakaian yang dikenakan korban. 

Dalam dokumen foto terdapat sarung yang digunakan korban semasa hidup dan sepasang sandal berwarna hitam. 

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Cilimus AKP Faisal mengaku hingga sekarang masih melakukan perencanaan sebagai upaya evakuasi korban.

"Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Kami sedang rapat kordinasi. Karena ada beberapa hal yang harus dibahas lebih matang," katanya.

Tidak hanya itu, mengenai dugaan kematian pun belum diketahui penyebab terjadi hingga korban meninggal dunia. 

Penemuan jasad di puncak Gunung Ciremai menjadi perhatian BPBD Kuningan.

Mereka mendapat laporan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), terkait penanganan jasad korban dan tengah melakukan koordinasi. 

"Untuk kordinasi tadi kami menerima dan ada sejumlah anggota atau petugas BPBD yang mempersiapkan penanganan. Namun, hingga sekarang masih dalam batas kordinasi dan belum melangkah jauh dalam penanganan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana saat di hubungi tadi, Rabu (29/10/2025). 

Ibe sapaan akrab Kepala Pelaksana BPBD ini mengatakan hasil kordinasi diterima bahwa kondisi jasad dalam keadaan membusuk.

"Ya, dengan kondisi memprihatikan. Kemungkinan, kematian terjadi sekitar seminggu lalu," kata Ibe lagi. 

Menyinggung soal lokasi kordinasi yang berlangsung, Ibe mengatakan titik rapat persiapan penanganan jasad di sekitar jalur pendakian Linggajati. 

"Sekarang lagi rapat kordinasi dalam upaya penanganannya seperti apa dan bagaimana. Lokasi rapat kordinasi di Jalur Pendakian Gunung Ciremai yang berada di Desa Linggajati," katanya.

Sesosok jasad dengan kondisi memperhatikan ditemukan di jalur pendakian Gunung Ciremai persis di sekitar kawah gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut. 

"Informasi ada mayat betul terdapat di sekitar kawasan kawah. Namun, kondisi mayat sangat memperhatikan," kata Adi Petugas BTNGC (Balai Taman Nasional Gunung Ciremai) Kuningan, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Rabu (29/10/2025). 

Adi mengatakan, awal diketahui ditemukannya jasad tersebut saat sejumlah petugas BTNGC melakukan pengawasan rutin di wilayah hutan gunung.

"Jadi awal mengetahui ada jasad itu dari petugas TNGC yang sedang melakukan pengawasan rutin dan patroli," katanya. 

Menyinggung soal kronologi korban meninggal, Adi menjawab hingga kini belum diketahui persis bagaimana kejadiannya.

"Namun, dari hasil laporan petugas patroli kami sudah melakukan kordinasi dengan Polres dan BPBD Kuningan," katanya.

Baca juga: Posisi Jasad yang Ditemukan di Gunung Ciremai, Ada di Puncak, 200 Meter dari Kawah

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved