Berita Cirebon Hari Ini

Masjid Bersejarah Terancam Ambruk, Warga Wanantara Cirebon Minta Tanggul Pengaman Segera Dibangun

Masjid Mahar Syisidik, rumah ibadah berusia lebih dari satu abad di Blok Wanantara Kabupaten Cirebon, kini terancam ambruk.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
MASJID TERANCAM AMBRUK - Masjid Mahar Syisidik, rumah ibadah berusia lebih dari satu abad di Blok Wanantara, Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, kini terancam ambruk. Bangunan bersejarah yang berdiri sejak 1880 itu hanya berjarak sekitar tidak lebih dari 1 meter dari bibir Sungai Cipager setelah tebing penopangnya ambles hingga 12 meter dan memanjang sekitar 40 meter 

Ringkasan Berita:
  • Masjid Mahar Syisidik, di Blok Wanantara, Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, kini terancam ambruk
  • Bangunan bersejarah itu hanya berjarak sekitar tidak lebih dari 1 meter dari bibir Sungai Cipager setelah tebing penopangnya ambles hingga 12 meter dan memanjang sekitar 40 meter

 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Masjid Mahar Syisidik, rumah ibadah berusia lebih dari satu abad di Blok Wanantara, Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, kini terancam ambruk.


Bangunan bersejarah yang berdiri sejak 1880 itu hanya berjarak sekitar tidak lebih dari 1 meter dari bibir Sungai Cipager setelah tebing penopangnya ambles hingga 12 meter dan memanjang sekitar 40 meter.


Ketua RT 11 Blok Wanantara, Sulaeman mengungkapkan, peristiwa itu bermula dari banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut pada Februari 2025.


“Ya, bulan Februari itu kalau enggak salah hari Jumat tanggal 17 Februari."


"Ya, sekitar jam 7 ba’da Isya itu,” ujar Sulaeman ketika ditemui di lokasi kejadian, Rabu (19/11/2025).

Baca juga: Gempa M2,9 Guncang Kabupaten Bandung, Getaran Terasa Hingga Kertasari dan Banjaran


Tebing ambles setelah diterjang derasnya arus sungai, membuat tanah di belakang masjid tergerus habis.


“Ya, karena banjir bandang. Oh, sempat banjir bandang,” ucapnya.


Dari pantauan di lapangan, tanah bekas longsoran kini telah ditumbuhi rerumputan liar.


Namun tembok penahan tanah yang dulu berada jauh di atas daratan kini justru berada tepat di bibir aliran sungai.


Kondisinya membuat punggung masjid terlihat menggantung di ujung jurang.


“Coba dilihat sendiri keadaannya begini nih. Mengkhawatirkan,” jelas dia, sambil menunjuk lokasi amblesan.


Sebelum terkikis, jarak masjid ke tepi sungai diperkirakan sekitar 10 meter.


Namun kini, pembatas itu telah hilang seluruhnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved