Berita Cirebon Hari Ini

Museum Keraton Kanoman Cirebon Disulap Jadi Lebih ‘Hidup’, Ini Tanggapan Menbud Fadli Zon

Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon kini tampil jauh lebih segar.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
MUSEUM GEDUNG PUSAKA KERATON KANOMAN - Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon kini tampil jauh lebih segar. Ruang Pameran Tetap yang baru rampung direvitalisasi diresmikan langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, pada Senin (17/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon kini punya tampilan baru
  • Ruang Pameran Tetap yang baru rampung direvitalisasi diresmikan langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon

 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon kini tampil jauh lebih segar.


Ruang Pameran Tetap yang baru rampung direvitalisasi diresmikan langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, pada Senin (17/11/2025).


Sentuhan baru ini bukan sekadar tampilan, tetapi juga disiapkan untuk menjadikan museum “lebih hidup” melalui narasi koleksi yang lengkap hingga digitalisasi sejarah keraton.

Baca juga: Truknya Ditabrak dari Belakang, Seorang Sopir Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Kuningan


Rombongan Menteri tiba sekitar pukul 14.00 WIB dan disambut langsung Sultan Kanoman Cirebon Raja Muhammad Amirudin, Patih Pangeran Raja Muhammad Qodiran, serta Wali Kota Cirebon Effendi Edo.


Tarian penyambutan dan Tari Topeng Kelana turut mewarnai prosesi penerimaan sebelum Menteri meninjau ruang pamer yang berada di sisi timur kompleks keraton.


Selepas peninjauan, Fadli Zon menegaskan, revitalisasi museum bukan hanya soal visual, tetapi juga penyempurnaan cerita di balik setiap benda pusaka.


“Museum ini belum selesai sempurna. Masih ada narasi-narasi yang harus dihidupkan, termasuk tentang Kereta Naga Liman dari abad ke-15, apa fungsinya, siapa pembuatnya, dan seterusnya,” ujar Fadli, Senin (17/11/2025).


Ia menyebut, sentuhan digital akan menjadi bagian penting dalam pengembangan museum-museum di Indonesia.


“Harus ada sentuhan digital, bagaimana Keraton Kanoman ini terbentuk, dari abad berapa, siapa saja sultan-sultannya."


"Kita ingin museum menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan edukasi,” ucapnya.


Menteri juga menegaskan, komitmen pemerintah melakukan registrasi dan standarisasi museum secara nasional.

Baca juga: Puluhan Siswa Madrasah di Kota Sukabumi Diduga Keracunan Seusai Santap MBG


“Setiap tahun kita lakukan penilaian, apakah tipe A, B, C."


"Mulai dari koleksi, tata pamer, storyline, sampai tata kelola."


"Harapannya, museum-museum ini bisa hidup,” jelas dia.


Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina mengungkapkan, revitalisasi ini merupakan jawaban atas perhatian publik yang selama ini menyoroti kondisi museum.


“Isu soal museum ini cukup luas oleh netizen, oleh pengguna medsos, sehingga sampailah ke Kementerian. Alhamdulillah direspons oleh Pak Menteri,” kata Arimbi.


Ia menjelaskan, bahwa museum memang sudah perlu dibenahi.


“Gedungnya sudah mulai lapuk, menua."


"Sekarang lebih segar, lebih fresh, lebih baik, lebih nyaman,” ujarnya.


Perencanaan revitalisasi dilakukan sejak dua hingga tiga bulan lalu, sebelum mulai dieksekusi pada bulan ini. 


Arimbi mengatakan, seluruh proses kini telah tuntas.


Arimbi menyebut, pihak keraton juga akan bekerja lebih lanjut untuk menyiapkan narasi koleksi.


“Kami harus membentuk tim penata narasi. Tanpa narasi, benda-benda itu tidak berbunyi, tidak bermanfaat."


"Mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam waktu dekat,” ucap Arimbi.


Dari lebih dari 100 koleksi yang dimiliki museum, tidak semua dipamerkan ulang karena keterbatasan ruang.


Koleksi utama tetap menjadi sorotan. 


“Yang paling menonjol tentu Kereta Paksi Naga Liman, secara fisik besar dan secara historis sangat menyentuh. Itu teknologi luar biasa pada masanya,” jelas dia.


Revitalisasi juga mencakup pengecatan dinding, vitrin, pencahayaan, dan tata ruang yang kini tertata lebih baik.


Arimbi menjelaskan tarif masuk museum masih terjangkau.


“Tiket masih sekitar Rp 10.000 per orang. Untuk pelajar beda lagi. Kalau mancanegara sekitar Rp 15.000,” katanya.


Menteri juga memastikan revitalisasi tidak berhenti di Kanoman saja.


“Ini baru satu. Keraton lain akan kita lakukan juga, sesuai permintaan dan sesuai budget."


"Tapi yang penting kita harus kerja sama lewat Public Private Partnership,” ujar Fadli.


Ia menegaskan bahwa museum juga harus menjadi bagian dari ekonomi budaya dengan menyediakan suvenir, miniatur koleksi, hingga ruang rekreasi edukatif layaknya museum besar lainnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved