Belajar Etika Digital Lewat Ular Tangga dan Engklek: Cara Unik Menjaga Anak di Dunia Maya

Ratusan murid kelas 5-6 SDN 1 Pengampon Kota Cirebon diberi edukasi literasi digital melalui metode berbagai permainan

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
EDUKASI LITERASI DIGITAL - Ratusan murid kelas 5-6 SDN 1 Pengampon Kota Cirebon diberi edukasi literasi digital melalui metode berbagai permainan. Salah satunya permainan tradisional engklek dan ular tangga 


“Kalau lewat seminar, mereka cepat bosan. Tapi lewat game, pesan tentang bahaya cyberbullying, batasan bermain gim, atau etika bermedia sosial bisa tertanam dengan menyenangkan,” ujarnya.

Baca juga: Syarat Magang Kemnaker 2025 Fresh Graduate Masih Bisa Daftar di Laman Maganghub.kemnaker.go.id


Menurut Bayu, RTIK tidak bekerja sendirian.


Mereka berkolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas kreatif dan pengembang permainan edukatif seperti Dolanan Yuk.id untuk menciptakan metode belajar yang menyenangkan.


Gina Desiana, kreator permainan dari Dolanan Yuk.id, menyebut permainan ini sebagai “jembatan belajar yang tak terasa."


Ia menjelaskan, bahwa setiap permainan punya misi tersendiri.


Ular tangga mengajarkan etika berinternet, engklek melatih anak berpikir sebelum memposting sesuatu, sementara card game menekankan pentingnya keamanan digital.


“Anak-anak jadi belajar tanpa merasa digurui,” ujar Gina. 


Ia menambahkan, permainan ini sekaligus menjadi alat refleksi bagi orang tua dan guru tentang seberapa dalam anak-anak mereka sudah terpapar dunia digital.


Dea Deliana, salah satu relawan RTIK yang mendampingi anak-anak bermain, menyebut hasilnya langsung terlihat.


Menurutnya, anak-anak tidak hanya senang, tetapi juga mulai memahami empat pilar literasi digital: Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital. 


"Kami mengemasnya dalam singkatan sederhana: CABE. Anak-anak cepat hafal karena lucu dan mudah diingat,” ujarnya, sembari tersenyum.


Program literasi digital berbasis permainan ini ternyata sudah berjalan sejak 2018.


Gina menuturkan, Dolanan Yuk.id bersama RTIK terus memperluas jangkauan hingga ke wilayah 3T di Indonesia.


Bahkan beberapa sekolah di luar Jawa sudah menggunakannya sebagai media belajar.


“Harapan kami, permainan ini bisa terus dimainkan oleh anak-anak di mana pun, agar mereka tumbuh menjadi warga digital yang tangguh dan beretika,” katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved