Guru Diduga Lecehkan Murid

Polisi Sebut Sudah Ada Lebih dari 3 Korban Pelecehan di Weru Cirebon, Belum Ada Orang Tua yang Lapor

Polisi menerima kabar korban pelecehan seorang guru di Cirebon ada tiga orang.

Editor: taufik ismail
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol I Putu Ika Prabawa. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap murid sekolah dasar (SD) di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon semakin menjadi perhatian.

Polisi mengungkap, sudah ada lebih dari tiga anak yang disebut sebagai korban.

Namun, hingga kini belum ada satu pun orang tua yang resmi membuat laporan.

Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol I Putu Ika Prabawa, membenarkan pihaknya telah menerima informasi soal dugaan peristiwa ini.

“Belum (ada orang tua kasus dugaan pelecehan yang melapor)."

"Korban sudah diarahkan untuk melapor."

"Informasi yang kami terima lebih dari 3 orang,” ujar Putu saat dikonfirmasi, Selasa (16/9/2025).

Ia menambahkan, polisi juga sudah mulai menghimpun keterangan dari sejumlah pihak.

“Kalau ada pihak keluarga yang mau buat laporan, kita persilakan."

"Sementara ini belum ada. Tapi untuk kronologinya, kita sudah dapatkan."

"Termasuk nama-nama korban, kita sudah sedikit tahu,” ucapnya.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah seorang anak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya.

Oknum guru di salah satu SD di Kecamatan Weru, diduga menjadi pelaku.

T (43), orang tua salah satu korban, mengaku awalnya tidak mengetahui peristiwa itu.

Ia baru sadar setelah seorang wali murid lain datang ke rumahnya dan bercerita.

“Awalnya saya nggak tahu. Ada orang tua murid yang cerita, lalu saya konfirmasi ke anak saya. Ternyata anak saya mengakui,” jelas T, Senin (15/9/2025).

Menurut pengakuan anaknya, pelecehan terjadi saat ia tidak ikut salat berjemaah karena tidak membawa mukena.

Saat menunggu di kelas, sang guru mendekati dan mengajaknya berbincang.

“Ketika anak saya mau pergi, tangannya dipegang, lalu area intimnya juga dipegang sama si pelaku. Waktu itu anak saya nangis dan agak syok juga,” katanya.

T mengaku khawatir bila oknum guru itu tetap dibiarkan mengajar.

“Harapan saya, pelaku jangan lagi mengajar di situ."

"Kalau dibiarkan, khawatir bisa terjadi lebih parah."

"Pendidik itu harus kasih teladan baik, bukan malah begini,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak, bukan sebaliknya. 

"Jangan kasih contoh diputar-putar seolah sayang tapi caranya salah."

"Sayang kok sampai megang area intim anak. Itu sudah enggak benar,” ucap T.

Kasus ini kini masih dalam penelusuran lebih lanjut oleh Polresta Cirebon.

Baca juga: PGRI Angkat Bicara soal Kasus Dugaan Guru Lecehkan Murid di Cirebon, Ada 2 Opsi yang Ditawarjan

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved