Respons Pedagang di Pasar Jungjang Cirebon Seusai Lapak Darurat Dibongkar

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Suasana Pasar Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, mulai berubah setelah lapak pedagang darurat di Jalan Ki Hajar Dewantara resmi dibongkar, Senin (15/9/2025) pagi.

Bagi sebagian pedagang, pembongkaran ini membawa napas lega. 

Nur Azizah (46), pedagang kain yang kiosnya berada di belakang pasar darurat, mengaku senang dengan kembalinya jalan utama itu menjadi akses umum.

“Alhamdulillah, saya sebagai pedagang yang di pinggir jalan, jadi jalan itu lancar, enggak kayak dulu (4 tahun terakhir)."

"Dulu pembeli itu susah, parkir juga susah, sekarang mah enak,” kata Nur Azizah saat ditemui di lokasi, Senin (15/9/2025). 

Ia menambahkan, selama empat tahun keberadaan pasar darurat membuat para pelanggan setianya memilih berbelanja di lapak sementara tersebut.

“Selama ada pasar darurat, pembeli pada pindah, pelanggan juga pada pindah."

"Mudah-mudahan pasar induknya segera dibangun, biar para pedagang jualannya enak, enggak terkendala,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya, yang menilai keberadaan pasar darurat membuat omzetnya mengalami penurunan. 

Udin (59), pedagang kain menilai, keberadaan pasar darurat selama ini sangat merugikan.

Menurutnya, omzet usahanya terjun bebas sejak pasar darurat berdiri.

“Wah, omzet saya menurun drastis selama ada pasar darurat."

"Dulu omzet itu bisa saya dapatkan kurang lebih Rp 1 juta per hari, sekarang nyari Rp 100 ribu saja susah,” ujar Udin. 

Ia pun bersyukur, jalan di depan kosnya kembali difungsikan seperti sedia kala.