Saksi mata menyebut ia sempat memohon penundaan sebelum akhirnya kolaps akibat stres dan kelelahan.
"Dia sudah terlihat sangat emosional sejak pagi, mungkin karena stres dan kelelahan, akhirnya pingsan," ujar salah seorang warga Mia.
"Kami sejak tahun 1974 berjualan di sini baru sekarang dipermasalahkan, pemerintah bukannya menciptakan lapangan kerja atau memberi modal usaha, tapi malah menciptakan pengangguran baru, yang sedang usaha malah diganggu," katanya
Senada dikatakan oleh Maryono, salah satu pedagang, yang mengatakan Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan KDM dinilainya tidak punya hati.
"Rakyat sedang usaha bukannya didukung malah dibongkar. Kalian tak punya hati nurani," ucapnya.
Namun sekalipun mendapatkan perlawanan pemilik bangunan, proses pembangunan pedagang liar di jalur provinsi perbatasan Ciater-Cikole tersebut akhirnya tetap berjalan.
Para pemilik bangunan terlihat pasrah lahan usahanya yang sudah puluhan tahun berdiri di bongkar Satpol PP Jabar menggunakan ekskavator.
Proses pembongkaran sendiri menjadi tontonan para pengguna jalan, banyak warga mengabadikan proses pembongkaran bangunan liar di turunan Tangkuban Parahu tersebut dan mempostingnya di media sosial sehingga menjadi viral akhirnya, dan mendapat beragam tanggapan dari netizen.
Baca juga: Pembongkaran GT Palimanan Cirebon Rampung, Operator Janjikan Perjalanan Lebih Nyaman Jelang Nataru