Sehingga, kata Edi, RPJMD bukan hanya persoalan penjabaran program visi-misi serta pemenuhan kepentingan politik penguasa saja, melainkan RPJMD harus mampu menjawab kompleksitas permasalahan yang ada.
"Seperti halnya pada peningkatan produktivitas usaha mikro dan kecil tentu akan ada potensi singgungan dengan peningkatan investasi dan pengembangan industri. Begitupun juga antara peningkatan investasi dan pengembangan industri dengan program ketahanan pangan dan ekonomi hijau tentu akan berpotensi memunculkan konflik kepentingan," ujar dia.
Oleh karena itu, ia menekankan dasar perencanaan dan penyusunan RPJMD harus mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan inklusif dan berkelanjutan implikasinya.
"Pada intinya, RPJMD harus menekankan pada orientasi kebutuhan masa depan, sehingga dapat mengantisipasi tantangan dan peluang masa depan, mengutamakan kepentingan semua warga, terutama kelompok rentan seperti masyarakat miskin," ujar dia.
Baca juga: Ingat Sopyah? Wanita Indramayu Nyamar Jadi Laki-laki Demi Kerja Buruh, Kini Dapat Hadiah dari Bupati