Keputusan ini terinspirasi oleh kekayaan budaya yang beragam di provinsi ini, meliputi Priangan Garut, Priangan Bandung Raya, Cirebon, Purwakarta, serta Wilayah Bogor (Sunda Betawi).
Langkah ini juga merupakan upaya untuk menghidupkan kembali fungsi eks kantor karesidenan yang dulunya berperan penting sebagai pusat administrasi di bawah gubernur.
Dengan mengaktifkan kembali kantor-kantor tersebut, Dedi Mulyadi berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di berbagai daerah secara lebih efektif.
Untuk mempertegas identitas masing-masing kantor gubernur, telah ditetapkan nama-nama khas yang mencerminkan budaya dan sejarah daerahnya.
Di Wilayah Bogor, kantor ini dikenal sebagai Bale Pakuan Padjadjaran.
Sementara itu, Bale Sri Baduga menjadi sebutan untuk kantor di Wilayah Purwakarta.
Di Cirebon, kantor gubernur diberi nama Bale Jaya Dewata, sedangkan Bale Dewa Niskala berada di Priangan Garut.
Terakhir, Bale Pakuan menjadi nama kantor gubernur di Priangan Bandung Raya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ingin Jadikan Cirebon sebagai Jogja-nya Jawa Barat: Kota Lama Penuh Cerita