Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Masjid Al-Barokah di Dusun Citangulun, Desa Cintamulya, Jatinangor, Sumedang tak luput dari hantaman angin puting beliung. Padahal, masjid megah wakaf masyarakat tersebut masih baru. Cat putihnya masih mengilat.
Angin pada Rabu (21/2/2024) sore itu membuat rungkad atap masjid yang berbahan baja ringan. Tentu, bagian kubah juga ikut ringsek.
Baca juga: Ribuan Jiwa Terdampak Puting Beliung di Sumedang - Bandung, Status Tanggap Darurat Segera Ditetapkan
Masjid tersebut kini tak bisa digunakan untuk salat berjemaah atau aktivitas keagamaan lainnya.
Terlalu berbahaya untuk berada di area dalam masjid karena sisa-sisa baja ringan yang masih menempel dikhawatirkan berjatuhan. Selain itu, atap yang terkelupas membuat air hujan masuk ke dalam.
"Baru digunakan enam bulan. Sering ada rutinan, selama perbaikan untuk sementara peribadatan warga diarahkan ke musala terdekat," kata Denden Supratman, Ketua DKM Al-Barokah kepada TribunJabar.id, Kamis (22/2/2024).
Dia berharap ada perbaikan segera. Namun, biayanya tak sedikit. Perlu Rp 350 juta untuk perbaikan atap dan kubah. Masyarakat ingin ada tempat untuk peribadatan di bulan Ramadan yang sebentar lagi menjelang.
"Diperkirakan 350 juta atap, kubah, dan material yang jebol. Untuk waktu, tidak bisa menentukan berapa lama. Kami harapkan ada bantuan segera dari intsansi terkait," katanya.
Ayu (34) warga Citangulung segera pulang dari Bandung ketika mendengar kabar masjid itu rusak diterjang angin.
Dia melihat-lihat ke area masjid. Dan mengisahkan kerusakannya.
"Ini wakap dari warga. Belum lama diresmikan," katanya.
Yang membuat dia khawatir juga keadaan ibunya, yang tinggal bersebelahan dengan Masjid Al-Barokah.
"Rumah orang tua kaca pecah, sama genting rusak," katanya.
Baca juga: Peneliti BRIN: Bencana di Rancaekek dan Sumedang Sudah Penuhi 4 Faktor Disebut Tornado