Sebelum gempa terjadi, Dinda mengatakan, ia sempat terbangun sekitar pukul 01.30 WIB, saat itu ia bermain gawai, ketika akan kembali tidur dikagetkan dengan guncangan gempa bumi.
"Pas mau tidur lagi terjadi gempa, panik, kaki itu kaku gak bisa gerak, pas keluar kamar gak sengaja ketiban genteng," ucap Dinda.
Dinda yang hanya bisa berteriak tidak bisa membawa ibunya keluar rumah karena stroke, lantas menghampiri adiknya, ia pun masuk ke kamar adiknya dan melompat keluar rumah melalui jendela kamar adiknya.
Beruntung, ia dan keluarganya di rumah itu selamat dalam peristiwa tersebut.
"Saya lari ke kamar ade loncat ke jendela keluar rumah ke belakang. Aku mah nangis, teriak-teriak, soalnya kan mamah gak bisa bangun, aku sambil bawa bayi, panik," kata Dinda, tak kuasa menahan tangis.
Kini ia dan kedua orang tuanya masih tetap tinggal di rumah, ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan ringan dan TPT rumah ambruk akibat gempa bumi.
"Berharap ada yang bisa bantu, sekarang masih tinggal di rumah, kalau malam mungkin ngungsi ke tenda," ucap Dinda.
Baca juga: Daerah Dekat Gunung Salak Sering Gempa Bumi, Wakil Bupati Sukabumi Imbau Warga "Tong Tibra Teuing"
Puluhan Rumah Rusak
Gempa Bumi magnitude 4.0 di kaki Gunung Salak pukul 02:00:45 WIB merusak puluhan rumah di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Kasi Trantib, Kecamatan Kabandungan, Nurdin mengatakan, ada puluhan rumah rusak di Desa Cipeuteuy yang berlokasi di tiga kedusunan.
"Mungkin yang rusak ringan itu lebih dari 20 rumah yang berada kedusunan Cisalimar, Ciwaluh dan Cisarua," ucapnya.
Untuk rinciannya sendiri kata Nurdin, saat ini masih dilakukan pendatan.
"Rincian rusak ringan atau beratnya. Ini masih melaksanakan assessment," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Cipeuteuy, Purnama Wijaya membenarkan adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi pada puk 02:00:45 WIB.
"Betul ada dampak. Ada ringan ada juga rusak berat. Namun saat ini kita masih pendataan. Nanti rincianya disampaikan," ucapnya.