Gulungan awan yang setara dengan pijakan kaki kita, adalah sensasi yang sangat luar biasa saat berada di puncak Bukit Pamoyanan. So pasti menjadi moment yang romantis, dan instagramable.
Untuk menikmati moment gulungan awan tersebut, para pengunjung disarankan untuk datang pagi-pagi sekali. Paling telat biasanya jam 7 pagi.
Nah, bagi mereka yang tidak ingin ketinggalan moment, maka biasanya memilih opsi untuk melakukan aktivitas camping. Lokasinya sudah disediakan khusus, tepatnya sebelum area puncak Bukit Pamoyanan.
Camping di Bukit Pamoyanan cocok juga untuk semua usia. Hal tersebut dikarenakan trekkingnya tidak terjal, fasilitas untuk tempat makan, dan toilet juga dekat.
Tapi tetap jangan lupa jaket tebal karena malam hari di Bukit Pamoyanan cuacanya dingin sekali.
View city light juga jangan sampai terlewatkan ya…Yang pasti, selalu utamakan keselamatan, dan jangan sampai membuang sampah sembarangan, terutama sampah-sampah plastik.
Salah seorang wisatawan asal Bandung, Ririn Widya Ningsih mengaku sangat terhibur dan puas bisa berwisata ke Bukit Pamoyanan
" Selain panorama pegunungan yang indah kita bisa berada diatas awan, karena Bukit Pamoyanan ini setiap pagi dan sore hingga malam selalu diselimuti awan, membuat pemandangannya semakin indah," katanya kepada Tribun Jabar.id, Sabtu (29/7/2023) malam
Tak hanya itu, Ririn juga mengungkapkan dilokasi wisata Bukit Pamoyanan yang hanya bertiket Rp15.000 perorang tersebut banyak spot berswafoto yang juga sangat menarik dan memanjakan pengunjung.
" Spot berswafoto nya ok banget, selain itu kita juga bisa camping dan menikmati aneka kuliner khas Sunda serta bisa menyaksikan sunset dan sunrIse serta kegiatan olahraga seperti Senam dan bola voli, karena pengelola wisata bukit pamoyanan ini mengkolaborasikan pariwisata dengan olahrga atau sport and tourism," ungkapnya (*)