Namun dengan kekuasaannya itu ia tidak menyombongkan diri.
Sayyid Quthb menyatakan bahwa Zulkarnain menuju ke arah barat hingga sampai ke satu titik di pantai Samudera Atlantik yang dinamai dengan Laut Gelap.
la menganggap telah mencapai akhir daratan di titik itu dan melihat matahari tenggelam di situ, Allah SWT berfirman yang artinya.
"Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu. Maka diapun menempuh suatu perjalanan. Hingga apabila telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam." (QS.Al Kahfi : 84-86).
Ketika ia mendapati segolongan umat yang telah pasrah kepadanya, ia justru tidak berniat untuk mendzalimi mereka dan mengambil keuntungan duniawi dari mereka.
Padahal Allah SWT memberikan pilihan kepadanya mau berbuat baik atau buruk.
Namun ia justru mengajak mereka kepada iman dan amal salih, Allah SWT berfirman yang maksudnya.
"Dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata : Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. Berkata Zulkarnaian : adapun orang yang menganiaya, maka kami kelak akan mengadzabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengadzabnya dengan adzab yang tiada taranya."
2) Melayani rakyat
Pemimpin yang baik adalah pelayan bagi masyarakat yang dipimpinnya.
Karena Zulkarnain yang memiliki kekuasaan menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang sejati dengan melayani dan melindungi rakyatnya.
Bahkan tanpa meminta pernbayaran sekalipun meskipun mereka mau membayarnya.
Hal ini nampak ketika dalam pengembaraannya, Zulkarnaian mendapati suatu umat yang sangat terbelakang.
Sehingga mereka hampir tidak mengerti pembicaraan.
Bahkan mereka sendiri dalam keadaan terancam dari Ya’juj dan Ma’juj yang suka melakukan kerusakan di muka bumi.
Maka Zulkarnain melibatkan semua komponen masyarakat untuk membangun tembok yang sangat kuat yang terbuat dari besi dan tembaga.
Dengan keberhasilan itu, Zulkarnain tetap menyadari kelemahannya karena semua itu adalah karunia Allah SWT.
3) Menegakkan keadilanmemberantas kedzaliman
Kesediaan Zulkarnain membangun tembok yang kuat dari besi dan tembaga guna melindungi masyarakat dari ganguan Ya’juj dan Ma’juj menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang sangat memberi perhatian kepada rakyat untuk memperoleh keadilan dan terbebas dari segala bentuk kedzaliman.
Oleh karena itu, para pemimpin dari level terendah hingga level tertinggi seharusnya berupaya untuk menegakkan keadilan dan memberantas kedzaliman, bukan malah bersekongkol dengan orang-orang yang melakukan kedzaliman.
Pemimpin yang menegaakkan keadilan dan memberantas kedzaliman akan dikenang sepanjang masa sebagai pemimpin yang baik.
Begitulah yang dialami oleh Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang memimpin tidak sampai tiga tahun dan tidak diabadikan di dalam AIquran.
Namun sejarah tidak melupakan jasanya dalam mernimpin, sehingga keadilan yang ditegakkan dan kedzaliman yang diberantas membuat kesejahteraan dan kedamaian rakyatnya tercapai hingga pada masanya sulit untuk mencari mustahiq (orang yang berhak menerima zakat).
4) Berorientasi pada kebaikan
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selalu berorientasi pada kebaikan, kebaikan bagi rakyat yang dipimpinnya.
Karena itu Zulkanain mengarahkan masyarakat yang di datanginya dalam pengembaraan untuk beriman dan beramal salih.
Mereka dilibatkan dalam kerjasama yang baik ketika membangun tembok pertahanan sehingga keamanan yang menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat bisa terwujud.
Dan sekarang ini kita sangat mendambakan kehadiran pemimpin yang berorientasi pada kebaikan, kebaikan menurut Allah dan Rasul-Nya.
Khutbah 2
بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكرالحكيم اقول قولي هذا واستغفر الله العظيم لي ولكم ولسا ئر المسلمين والمسلمات فاستغفروه انه هوالغفورالرحيم
Demikian materi khutbah jumat singkat, semoga bermanfaat.