"Artinya jika brainwarenya tidak benar maka alat dan sistem sehebat apapun itu akan tetap tidak dapat digunakan karena rusak. Oleh karena itu, selama brainware dan perilaku manusianya tidak diperbaiki, maka semua itu omong kosong, tidak akan efektif dan efisien," ucapnya.
Prof. Didin pun menambahkan, dengan tertangkapnya Wali Kota Bandung, Yana Mulyana tentunya menjadi preseden buruk bagi Kota Bandung dan masyarakatnya.
Namun, jika ditanyakan apakah ini akan berdampak pada elektabilitas Yana Mulyana dan partai pengusungnya, dirinya menegaskan bahwa meskipun memiliki dampak, akan tetapi kondisi tersebut tidak akan berdampak signifikan.
"Dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang gampang lupa, maka dampak dari adanya kasus ini akan segera menguap dan dilupakan.
Hal ini pun terjadi pada tokoh-tokoh partai politik lainnya, dimana meskipun para tokoh tersebut tersandung kasus hukum, tapi elektabilitas dari partai pengusung sosok tersebut tetap aman, bahkan menjadi pemenang. Artinya meskipun berdampak tapi tidak akan signifikan," katanya. (*)