Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Suasana halaman Kantor Lapas Kelas II B Majalengka mendadak ramai pada Sabtu (8/4/2023).
Bukan karena ada peristiwa menghebohkan, keramaian itu datang dari antusias warga untuk melihat bahkan membeli barang kerajinan tangan maupun budidaya yang dijajakan di halaman kantor tersebut.
Warga yang mayoritas ibu-ibu dari keluarga warga binaan itu tampak memperhatikan secara detail kerajinan yang dibuat oleh tangan para warga binaan.
Para ibu-ibu itu memang digiring oleh petugas lapas untuk melihat dan membeli kerajinan yang tentunya dihargai standar.
Baca juga: Mahakarya Topeng Buatan Warga Binaan di Balik Jeruji Penjara Lapas Indramayu
Di tengah-tengah ibu-ibu dari keluarga warga binaan juga terdapat beberapa istri dari pegawai lapas yang sibuk melihat barang seperti keranjang sampah dari rotan sintetis dan tanaman pakcoy.
Beberapa di antaranya terlihat menawar bahkan ada juga yang langsung membayar tanpa debat.
Ya, kegiatan itu bertujuan untuk mendorong eksistensi kerajinan yang diproduksi oleh para warga binaan Lapas Majalengka.
Pihak lapas terus memberdayakan warga binaannya.
Hal itu demi mengasah keterampilan guna membentuk keahlian keterampilan khusus.
Sebagai hasil dari sebuah proses, barang kerajinan itu dijual ke masyarakat, sehingga bisa memberikan penghasilan tambahan ditengah melaksanakan hukuman di ruang tahanan.
Baca juga: KPU Siapkan TPS Khusus untuk Warga Binaan di Lapas Majalengka
Kepala Lapas Majalengka, Wawan Irawan mengatakan, hasil produk manufaktur ini sengaja dikerjakan di dalam Lapas untuk memberdayakan keterampilan para narapidana yang memiliki keahlian khusus.
"Bagi warga binaan yang memiliki keterampilan khusus kita salurkan ke produksi manufaktur rotan sintetis."
"Kegiatan ini sudah dilakukan dari beberapa tahun lalu, bahkan tahun ini selain kerajinan rotan yang sudah biasa dilakukan ada juga budidaya tanaman pakcoy yang sudah bisa ditanam untuk dijual," ujar Wawan kepada Tribun, Sabtu (8/4/2023).
Menurutnya, hasil penjualan produk warga binaan ini diperuntukkan bagi mereka untuk bekal tambahan selama menjalani masa tahanannya.