Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kabupaten Majalengka, Jawa Barat terus berkembang menjadi kota metropolitan.
Tak hanya berkembang dari segi ekonomi maupun pariwisatanya, kini daerah yang kerap dijuluki 'Kota Angin' itu mulai membesarkan diri dari sisi pendidikannya.
Terbaru, Majalengka kini memiliki kampus berbasis pendidikan akademik dan vokasi.
Pasalnya, di Jalan Siliwangi, tepatnya jalur Majalengka-Kadipaten kini terdapat kampus Institut Budi Utomo Nasional atau Instbunas.
Ya, kampus tersebut merupakan satu-satunya di Majalengka perguruan tinggi berbasis Institut.
Perubahan nama dari kampus sebelumnya, menjadikan Instbunas kini berbeda dengan kampus pada umumnya di Majalengka.
Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Wiyata Indonusa (YAWINA) Majalengka, Sudibyo Budi Utomo mengatakan, sebelumnya kampus tersebut bernama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) STMY.
Yang mana belum lama ini, sesuai Surat Keputusan (SK) dari Kemendikbud Ristek, STIE STMY resmi berubah nama menjadi Institut Budi Utomo Nasional (Instbunas).
"STIE STMY menjadi Budi Utomo Nasional atau Inspunas itu di dasari karena STIE ada sebuah keterbatasan untuk membuka prodi baru."
"Alhamdulillah, kami mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kemendikbud-Ristek, makanya kami sudah berani mengganti nama dan kami langsung terakreditasi, karena fasilitas kami dianggap memadai, jadi terakreditasi baik 2 prodi itu," ujar Sudibyo kepada Tribun, Sabtu (4/3/2023).
Sudibyo mengklaim, kampus yang dikelolanya itu kini menjadi perguruan tinggi pertama berbasis Institut di Majalengka.
Sebab ia juga menginginkan ada perbedaan dari kampus-kampus yang telah ada lebih dulu di Kota Angin.
"Kami mengikuti pola Institut Teknologi Bandung (ITB), kami ikuti pola Institut Pertanian Bogor (IPB), ikuti pola-pola perguruan tinggi lain yang sudah duluan yang menjadi sebuah institut dan ini saya katakan jurusannya tidak semua ada, meskipun sebenarnya masih bisa lebih banyak dari itu, kami tetap tiga (jurusan) tapi fokus," ucapnya.
Adapun, pria yang pernah menjadi anggota legislatif itu menyebut, Instbunas menawarkan tiga prodi unggulan.
Di mana, ketika masih bernama STIE STMY, hanya memiliki satu prodi, yakni manajemen.
"Kami hadir karena masyarakat membutuhkan jurusan-jurusan yang sekarang kita buka, karena adanya sebuah perkembangan teknologi, makanya yang kita buka ada sebuah perilaku, yaitu pertama prodi bisnis digital."
"Kedua prodi teknologi informasi, karena sekarang hampir semua kegiatan aktivitas kantor atau administrasi atau pembuatan desain apapun melalui teknologi informasi, sehingga kita tambahkan dua jurusan baru tadi dulu."
"Kenapa dua prodi dulu, saya tidak menginginkan hanya untuk gaya-gayaan, membuka prodi yang banyak, tapi sebetulnya prodi itu tidak dibutuhkan masyarakat, saya tidak mau euforia itu."
"Sehingga, Instbunas hanya punya tiga prodi (Manajemen, Teknologi Informasi dan Bisnis Digital) tapi benar-benar harus yang berkualitas lulusannya dan mudah-mudahan bisa mencari pekerjaan yang cepat, kalau tidak seandainya mencari pekerjaan yang cepat bisa berwirausaha dengan baik," jelas dia.
Kendati telah berganti nama menjadi Instbunas, Sudibyo mengaku kampus tersebut belum diresmikan.
Ia menginginkan, peresmian digelar bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei, di mana organisasi Budi Utomo didirikan.
"Insya Allah, karena ini namanya Budi Utomo, launchingnya kita tepatkan kita pas kan dengan hari Kebangkitan Nasional yang dulu dalam sejarah tahun 1908 itu didirikan sebuah pergerakan nasional yang namanya Budi Utomo dan tepatnya tanggal 20 mei."
"Sehingga, kegiatan Budi Utomo itu bisa menyongsong kemerdekaan atau kebangkitan bangsa Indonesia untuk menyongsong kemerdekaan dan untuk membentuk hal-hal atau langkah-langkah supaya Indonesia merdeka, namanya makanya kebangkitan," katanya.
Baca juga: Profil Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon: Ada 4 Kampus dan Fasilitasnya Lengkap