Bisa ular bandotan pohon bersifat haemotoksin yang berisiko menyebabkan rasa terbakar.
Ular bandotan punya daerah persebaran di Simalur, Mentawai, Sumatra, Natuna, dan Jawa.
8. Ular bandotan puspa
Ular bandotan puspa (Daboia siamensis) bisa kita temukan di perkebunan, tempat-tempat dengan populasi tikus yang banyak, semak, dan ladang rumput.
Jenis ular beludak ini juga dapat memanjat pohon pendek, suka udara yang kering, dan hidup di tanah.
Ular bandotan pusta termasuk hewan pemangsa tupai, tikus, kadal, kodok, kucing dan tergolong hewan nokturnal.
9. Ular cabai kecil
Ular cabai kecil dapat hidup di taman rimbun yang tidak terawat, hutan lembap, kebun, termasuk sawah.
Di sisi lain, tempat yang gelap, tertutup, dan lembap juga berpotensi menjadi sarang bagi ular cabai kecil.
Jenis ular tersebut sebenarnya pemalu sehingga jarang terlihat keberadaannya.
Ciri-ciri ular cabai kecil adalah warna merah pada bagian buntut, garis pucat di bagian bawah tubuh, dan garis cokelat-kemerahan di bagian atas tubuh.
10. Ular tanah
Ular berbisa lainnya yang patut diwaspadai adalah ular tanah atau bandotan bedor.
Pasalnya ular tanah punya warna cokelat yang membuatnya mudah berkamuflase di tanah dan daun kering.
Ular tanah termasuk ular beludak yang pasif, namun berisiko mengigit manusia yang mendekatinya.
Ular tanah punya gigitan yang menyakitkan, bahkan dapat menyebabkan pembengkakan.
Dalam beberapa kasus, gigitan ular tersebut menyebabkan matinya jaruingan tubuh lantaran aliran darah tidak mencukupi.
Akibat gigiran ular tanah lainnya adalah menyebabkan disfungsi pada anggota badan korbannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Jenis Ular Berbisa yang Ada di Indonesia"