Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kawasan Majalengka bukan hanya memiliki wisata alam atau budayanya saja.
Majalengka saat ini bisa dibilang menjadi tujuan utama bagi para pecinta kuliner dari luar kota.
Ada banyak kudapan yang berasal dari Kota Angin ini.
Mulai dari nasi liwetnya, Jalakotek hingga brem, makanan tradisional.
Namun, bagi penikmat kuliner pedas Majalengka, pedesan entog menjadi salah satu pilihan.
Kuliner ini memiliki cita rasa pedas dan cukup dikombinasikan dengan nasi untuk menikmatinya.
Entog atau entok sendiri merupakan hewan unggas satu spesies dengan itik.
Hal yang membedakan daging entog memiliki tekstur yang cukup tebal dibandingkan dengan itik.
Salah satu rumah makan pedesan entog yang mungkin menjadi satu-satunya yang menjual pedesaan entog yang berbeda, yakni Rumah Makan Cak Nuv.
Baca juga: Kuliner di Majalengka Ini Namanya Unik, Nasi Kerikil, Cita Rasanya Jangan Ditanya
Kenapa berbeda, sebab jika selama ini Pedesan Entog identik dengan jenis makanan berkuah, di rumah makan tersebut, Pedesan Entog justru disajikan tanpa kuah alias kering dengan bumbu pedesan yang melekat.
Owner Rumah Makan Cak Nuv, Ahmad Nuvi Maulidina (37) mengatakan, sejatinya Pedesan Entog merupakan menu baru di rumah makannya.
Selama ini, menu andalannya, yaitu kuliner khas Madura, Bebek Bumbu Hitam.
"Kenapa kita hadirkan kuliner Pedesan Entog, karena kita menyesuaikan dengan lidah orang Sunda."
"Meski sudah dikenal sebagai kuliner wilayah Utara Jawa Barat, Pedesan Entog di kita disajikan berbeda, yaitu tidak berkuah," ujar Nuvi kepada Tribun, Sabtu (13/8/2022).
Menurutnya, kuliner Pedesan Entog sendiri atas dasar ide resep dari istrinya.
"Pedesan Entog ini resepnya dari istri, karena dia orang Sunda. Namun ide awal untuk membuat Pedesan Entog tanpa kuah, karena kami ingin punya style atau karakter yang berbeda," ucapnya.
Nuvi menjelaskan, pelanggan Pedesan Entog di rumah makannya kini semakin meningkat.
Baca juga: Wisata Cirebon: 5 Rekomendasi Nasi Jamblang Kuliner Khas yang Wajib Anda Cicipi di Cirebon
Sebab, rasanya sudah cukup familiar bagi lidah orang Sunda.
Masih kata dia, kendati Pedesan Entog yang disajikan tanpa kuah, namun Nuvi memastikan dagingnya cukup lembut dan bumbu pedesannya jauh lebih meresap.
Untuk satu porsi pedesan entog dibandrol Rp 30 ribu.
Tempat kuliner ini buka dari pukul 10.00 sampai 21.00 WIB.
"Sudah ada kenaikan pelanggan, ini karena sudah tidak asing bagi orang Majalengka, Sehingga saat ini kita membutuhkan daging Entog sekitar 10 kilogram sampai dengan 30 kilogram dalam sehari," jelas pria asal Madura itu.
Diakuinya, saat membuka menu baru Pedesan Entog berbumbu kering, tak ada kendala dalam mencari bahan baku dan jauh lebih mudah dibanding bebek yang harus mencari ke berbagai daerah.
"Karena keinginan saya juga mengangkat kuliner khas Majalengka, jadi di sini ada Pedesan Entog, Beunteur, Sambel Dadak dan lainnya," katanya.
Dia menyebut kini telah memiliki 15 karyawan yang membantu rumah makannya yang berlokasi di Jalan Pemuda, Majalengka Kulon atau berada di jalur Taman Dirgantara tersebut.
Baca juga: Wisata Cirebon: 10 Rekomendasi Kuliner Khas Cirebon yang Wajib Anda Cicipi Saat Berwisata di Cirebon
Salah satu konsumen, Echa (40) asal Kecamatan Panyingkiran mengaku, baru menemukan Pedesan Entog tanpa kuah.
Namun, kata dia, justru bumbunya sangat meresap dan bisa dimakan tanpa harus menggunakan sendok.
"Tapi fine-fine saja kok, malah menurut saya bumbunya makin meresap dan enak. Bikin saya candu."
"Apalagi dagingnya juga lembut ngga alot, ini satu-satunya kali ya di Majalengka Pedesan Entog bumbunya kering," ujar Echa.