Protes Masyarakat Sunda Terhadap Arteria Dahlan Masih Santer, GEMA Pasundan Datangi PDIP Jabar

Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Pasundan (GEMA Pasundan) mendatangi Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat, Kamis (20/1/2022).

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Pasundan ( GEMA Pasundan) mendatangi Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat, Kamis (20/1/2022).

Mereka memprotes pernyataan Anggota DPR RI Arteria Dahlan yang dinilai rasis karena meminta Kajagung mencopot Kajati yang berbahasa Sunda saat rapat.

Mereka mendatangi kantor di Jalan Pelajar Pejuang di Kota Bandung tersebut dan diterima langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono.

Mereka yang awalnya akan berunjuk rasa pun langsung menjalani audiensi di dalam ruang untuk menyampaikan tuntutannya.

Baca juga: Arteria Dahlan Akhirnya Dilaporkan ke Polda Jabar, Imbas Minta Kajati Bicara Bahasa Sunda Dipecat

Baca juga: GEGER Lima Mobil Mewah Berpelat Nomor Sama Terparkir di DPR, Polri Sebut Nama Arteria Dahlan

Ketua Umum Gema Pasundan Rajo Galam mengatakan mereka menuntut Arteria Dahlan untuk meminta maaf secara langsung kepada masyarakat Sunda se-Nusantara.

Kemudian menuntut DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi tegas berupa pemberhentian sebagai kader partainya tersebut.

"Kami mendorong pergantian antar waktu karna yang bersangkutan sudah melanggar kode etik DPR yang di mana memicu konflik SARA dan sudah memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI," katanya dalam kesempatan tersebut.

Ia mengatakan Gema Pasundan mengecam keras statemen Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung pecat Kajati yang berbicara bahasa Sunda saat rapat dan mendesak MKD DPR RI untuk menindak tegas Arteria Dahlan.

"Menurut kami pernyataan Arteria ini sangat tidak mencerminkan dirinya sebagai wakil rakyat. Karena perlu kita ingat Soekarno itu diantar ke depan pintu gerbang kemerdekaan itu oleh Inggit Garnasih yang asli orang Bandung dan orang Sunda. Seharusnya ini harus sangat diperhatikan oleh Arteria Dahlan sehingga tidak menjadi manusia yang tidak tahu diri," katanya.

Marhaenisme sebagai ideologi PDI Perjuangan ini pun, katanya, didapatkan oleh Bung Karno dengan Mang Aen, seorang petani di Cigereleng Bandung.

Ia mengatakan DPP Partai PDI Perjuangan harus menindak tegas Arteria Dahlan karena dia sudah merusak dan memecah belah persatuan kesatuan NKRI. karena itu, PDI Perjuangan harus melengsengkan Arteria Dahlan.

"Karni memandang suatu kewajaran apabila ada seseorang dari Sunda berbicara dengan bahasa daerahnya sendiri dalam hal ini bahasa sunda di dalam forum-forum formal. Karena bangsa kita ini multietnis," tuturnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menyatakan sikap Arteria Dahlan sama sekali tidak mencerminkan sebagai kader PDI Perjuangan yang menjunjung tinggi Binneka Tunggal Ika dan Pancasila.

Ia pun mengatakan setuju jika ada statement yang menyatakan Arteria Dahlan murtad dari prinsip yang selama ini dipegang PDI Perjuangan yang menjunjung tinggi keberagaman.

Ia mengatakan telah menyampaikan surat resmi dan tegas kepada PDI Perjuangan di tingkat pusat, meminta Arteria Dahlan memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada masyarakat Sunda dan supaya PDI Perjuangan memberikan sanksi yang berat kepada Arteria. Kemudian meminta MKD DPR RI segera memproses hal ini.

Berita Terkini