TRIBUNCIREBON.COM - Sebuah fakta baru terungkap soal kasus tabrak lari dan pembuangan sejoli di Nagreg, Jawa Barat oleh oknum TNI.
Ketiga oknum TNI Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Achmad Sholeh berusaha menghilangkan barang bukti.
Selain membuang jasad Salsabila (14) dan Handi Saputra (17) sang kolonel dan bahannya juga berusaha menghilangkan barang bukti.
Setelah menabrak Handi dan Salsabila dan membuang jasad kedua remaja itu di sungai di Cilacap, Jawa Tengah, tiga anggota TNI anggota TNI AD itu mengganti warna mobil Isuzu Panther yang mereka pakai.
Ketiga tersangka tersebut mengubah warna mobil tersebut jauh dari Nagreg dan Cilacap.
"Mereka berusaha menghilangkan barang bukti dengan mengecat mobil yang digunakan ketika kecelakaan itu terjadi," ujar Danpuspomad, Letjen TNI Chandra Warsenanto Sukotjo, di Kantor Oditurat Militer Tinggi II Jakarta, Kamis (6/1/2022).
"(Perubahan warna mobil dilakukan) setelah mereka kembali sampai di Sleman," kata Chandra Warsenanto.
"Ini berkembang jadi pidana yang di luar perikemanusiaan," ucap Chandra Warsenanto.
Berkas penyidikan terhadap ketiga anggota TNI tersebut sudah dilimpahkan ke Oditurat Militer Tinggi II Jakarta.
Baca juga: Akting Kolonel P dalam Kasus Tabrak Lari di Nagreg Terbongkar, Tak Ngaku Habisi Nyawa Handi & Salsa
Dansat Idik Puspomad, Brigjen TNI Kemas, mengatakan telah menyelesaikan proses penyidikan kasus tersebut.
"Kami Dansat Idik Puspomad akan menyerahkan hasil proses tahap penyidikan berupa berkas perkara, barang bukti, dan tersangka kepada Otmilti II Jakarta untuk proses selanjutnya," kata Kemas di lokasi, Kamis (6/1/2021).
Sementara itu, Kaotmilti II Jakarta, Brigjen TNI Edy Imran, menyatakan segera bekerja usai mendapat limpahan berkas perkara, barang bukti, dan tersangka kasus itu.
"Perkara ini menonjol dan dapat atensi dari pimpinan kita. Karena itu setelah dapat perkara ini, segera hari ini saya akan bekerja ekstra," kata dia.
Ketiga anggota TNI AD penabrak Handi dan Salsabila di Nagreg, Kabupaten Bandung, menjalani rekonstruksi pada Senin (3/1/2022).
Baca juga: Saefudin Marah Ingin Tendang Kopral P dkk, Sebut akan ke RS Nyatanya Jasad Salsabila & Handi Dibuang
Mereka Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Achmad Sholeh. Korban digantikan alat peraga berupa dua boneka.