TRIBUNCIREBON.COM - Berikut adalah update status level gunung api, Gunung Semeru dan Gunung Merapi yang lebih tinggi level aktifnya, Selasa (7/12/2021).
Dikutip dari magma.vsi.esdm.go.id, Gunung Semeru yang berlokasi di Jawa Timur ini berstatus level II atau Waspada.
Sedangkan Gunung Merapi yang berlokasi di Jawa Tengah berlevel level III atau Siaga.
Untuk diketahui, urutan status level gunung api dari yang tertinggi hingga terendah ialah level IV ( Awas), level III ( Siaga), level II ( Waspada), dan level IV ( Normal).
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kerahkan Tambahan Alat Berat, Perkuat BNPB Tangani Gunung Semeru Meletus
Baca juga: Warga Kembali Temukan 2 Jenazah Anak-anak Tertimbun Abu Vulkanik Gunung Semeru Erupsi
Gunung Semeru (Level II - Waspada)
Diketahui Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021).
Erupsi Gunung Semeru ini mengakibatkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Masih dikutip dari sumber yang sama, pada Selasa (7/12/2021) pukul 06.00-12.00 WIB, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara dan timur laut.
Baca juga: Tipe-tipe Letusan Gunung Berapi, Ciri-ciri, dan Contohnya: Hawaian, Stromboli, hingga Vulkanian
Selain itu terjadu 7 kali gempa Guguran dengan amplitudo 6-12 mm dan lama gempa 50-120 detik.
Terjadi 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-7 mm, dan lama gempa 75-85 detik.
Selain itu terjadi 3 kali Harmonik dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 45-140 detik.
Serta terjadi 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 20-21 mm, S-P 3-4 detik dan lama gempa 35 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan:
1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.