Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat kian mengkhawatirkan.
Hal ini terbukti dari peningkatan kasus DBD yang dalam enam hari belakangan ini bertambah 9 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres Majalengka.
Ironisnya penambahan ini rata-rata didominasi pasien anak-anak.
Kasi Pelayanan Medis RSUD Cideres Majalengka, Pujianto mengatakan, pihaknya mencatat dalam tiga bulan terakhir ini, kasus DBD terus mengalami peningkatan.
Baca juga: Kuningan Zero Kasus Covid-19, Tapi Jumlah Kasus DBD Hingga Saat Ini Ada 196 Kasus
Baca juga: Peneliti Indonesia Sukses Turunkan DBD Hingga 77 Persen Lewat Nyamuk Baik, Disoroti Media Malasyia
Baca juga: Fokus ke Covid-19, Ternyata DBD Merajalela di Majalengka, Ditemukan Ratusan Kasus Tahun Ini
Disebut dia, pada bulan September kasus DBD tercatat 7 kasus, Oktober 10 kasus dan bulan November kemarin mencapai 28 kasus.
"Dilihat dari kunjungan pasien yang dirawat di kami, memang terjadi peningkatan kasus DBD," ujar Puji kepada Tribun di lokasi, Senin (6/12/2021).
Bahkan, dia menyebut, pada awal bulan Desember 2021 ini, jumlahnya sudah mencapai 9 kasus, 6 di antaranya anak-anak.
"Jadi baru enam hari di bulan Desember 2021 ini, sudah ada 9 pasien DBD yang dirawat di kami. 6 anak-anak dan 3 dewasa," ucapnya.
Puji menjelaskan, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir juga, tercatat ada salah satu pasien yang meninggal dunia.
Pasien tersebut tercatat juga masuk dalam kategori anak-anak.
"Ya ada satu pasien meninggal usia tiga tahun," jelas dia.
Untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus DBD yang semakin meningkat, Puji menyampaikan pihaknya telah menyediakan tambahan ruangan dan tempat tidur.
Selain itu, ia mengingatkan masyarakat untuk waspada terjangkit DBD, terutama kala musim hujan yang saat ini yang biasa mudah bagi nyamuk berkembang biak.
"Kita siapkan penambahan ruangan dan tempat tidur ya, sebagai langkah antisipasi. Selain menyiapkan di ruang reguler untuk anak-anak, kami juga menambah tempat tidur di ruang transit untuk anak-anak. Karena memang lonjakan kasus DBD didominasi anak-anak," katanya.