Peraih Medali Emas Pencak Silat di PON Papua Kecewa Kadedeuh yang Dijanjikan Oded Tidak Ada

Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Riska Hermawan atlet pencak silat asal Kabupaten Majalengka (kiri) bersama pasangannya Ririn asal Kabupaten Subang berhasil meraih medali emas pada nomor seni ganda putri cabang olahraga (cabor) pencak silat di PON XX Papua

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Fakhri Fadlurrohman

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Setelah membawa Jawa Barat juara umum PON XX Papua 2021, para atlet Kota Bandung harus merasakan menelan kekecewaan.

Hal ini seiring dengan tidak adanya uang kadeudeuh dari Pemkot Bandung. 

Hal tersebut dijanjikan Wali Kota Bandung, Oded M Danial saat pelepasan atlet Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung pada Kamis, 9 September 2021.

"Jangan dilihat nilainya, tapi insyaallah kami akan berkomitmen bahwa olahraga akan terus diperhatikan. Insyaallah setelah PON nanti ada yang mendapat medali, akan mendapat kadeudeuh lagi," ujar Oded.

Salah satu atlet Pencak Silat dari Kota Bandung yang berhasil meraih emas di ajang PON XX 2021, Paksi Ghifari mengaku sangat kecewa atas pernyataan Oded yang tidak memberikan kadeudeuh seperti yang dijanjikan kepada para atlet Kota Bandung.

Riska Hermawan atlet pencak silat asal Kabupaten Majalengka (kiri) bersama pasangannya Ririn asal Kabupaten Subang berhasil meraih medali emas pada nomor seni ganda putri cabang olahraga (cabor) pencak silat di PON XX Papua (Istimewa)

"Saya merasa sangat kecewa dengan Pemkot Bandung khususnya pa walikota karena sebelumnya di acara pelepasan atlet PON di pendopo beliau menjanjikan akan memberikan bonus atau kadeudeuh bagi atlet atlet PON khususnya peraih medali. Tapi setelah baca berita tentang pernyataan bahwa pemkot Bandung tidak memiliki dan dan akan sulit untuk mengantarkannya di tahun 2021 dan 2022 jelas saya sangat kecewa atas pernyataan beliau" tutur Paksi ketika diwawancarai Tribunjabar pada Rabu (20/10/2021).

Paksi mengaku dirinya telah mempersiapkan untuk PON Papua ini selama 3 tahun selepas Porda Bogor pada tahun 2018.

Ia dan rekan atlet Kota Bandung yang lain yang telah membela nama Kota Bandung di ajang bergengsi di Indonesia ini mengaku berpikir dua kali untuk membela Kota Kembang setelah tidak ada apresiasi dan janji yang diingkari pemkot.

Baca juga: Pemprov Jabar Segera Berikan Uang Kadeudeuh, Bonus Para Atlet Berprestasi di PON Papua, Ini Waktunya

"Apresiasi untuk atlet yang berlaga di ajang nasional bahkan internasional itu biasa kang, tapi setelah mendengar berita dari pemkot kota Bandung seperti ini kami atlet kota Bandung yang berlaga di PON juga jadi berpikir ulang untuk membela kota Bandung di ajang Porda yang akan datang,"

"bahkan beberapa teman saya sudah ada yg pindah karena tidak adanya apresiasi sama sekali dari kota bandung" ujarnya.

Sebenarnya Paksi sejak beberapa tahun sebelumnya sudah ada beberapa daerah yang meminta ia untuk berpindah domisili dan membela daerah lain, namun dirinya menolak karena rasa cinta kepada kota Bandung.

"hampir semua daerah sudah menawarkan ke saya untuk menerima saya di daerahnya, tapi dulu saya tolak semuanya"

"kita sebagai atlet mencurahkan seluruh dedikasi kita untuk memberikan prestasi tapi setelah kita memberikan prestasi kita tidak diapresiasi sama sekali tentu itu jadi salah satu alasan untuk kita bisa pindah ke daerah lain yg lebih menghargai atletnya" ujarnya.

Baca juga: Pulang ke Bandung, Windy Cantika Akan Diganjar Kadeudeuh Rp 300 Juta dari Pemprov Jabar

Berita Terkini