Tim dari Badan Intelijen Negara Datangi Gereja Santo Yusuf Kota Cirebon, Ada Apa Ya?
Tim 2 Velox Badan Intelejen Negara (BIN) menyambangi Gereja Santo Yusuf, Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Tim 2 Velox Badan Intelejen Negara (BIN) menyambangi Gereja Santo Yusuf, Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon, Sabtu (12/6/2021).
Para petugas tampak menyosialisasikan protokol kesehatan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) kepada jemaat gereja tersebut.
Selain itu, petugas juga terlihat menyemprotkan cairan disinfektan untuk dekontaminasi seluruh areal Gereja Santo Yosef.
Juru Bicara Tim 2 Velox BIN, Anthony, mengatakan, kegiatan semacam itu dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Menurut dia, Gereja Santo Yusuf sengaja dipilih sebagai sasaran kegiatan kali ini karena tempat ibadah rentan menjadi penyebaran Covid-19.
"Butuh penanganan dan pencegahan yang serius di tempat-tempat ibadah, dari mulai gereja, masjid, vihara dan lainnya," ujar Anthony saat ditemui seusai kegiatan.
Baca juga: Komisi III DPRD dan Disdik Kota Cirebon Sepakat Tak Ada Lagi Sekolah Favorit dalam PPDB
Baca juga: BNN Limpahkan Kasus Dua Kembar Pengedar Obat Keras ke Polres Cirebon Kota
Baca juga: Ini Barang Bukti yang Disita dari Si Kembar di Kota Cirebon, 280 Butir Obat Keras, HP Juga Uang
Ia mengatakan, intensitas masyarakat berkumpul di tempat ibadah cukup tinggi sehingga harus diantisipasi agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.
Pihaknya mengakui Tim Velox 2 BIN bakal berkeliling Kota Udang hingga pekan depan untuk melaksanakan kegiatan serupa.
"Kami mengagendakan dekontaminasi dan sosialisasi AKB di Kota Cirebon mulai hari ini sampai 17 Juni 2021," kata Anthony.
Anthony menyampaikan, selain gereja dan masjid, sasaran kegiatan tersebut dari mulai pondok pesantren, yayasan sosial, serta lainnya.
Pasalnya, tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon yang tinggi bahkan sempat menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang berstatus zona merah.
Namun, berdasarkan hasil kajian Tim 2 Velox BIN, hal itu dikarenakan upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) yang dilaksanakan pemerintah daerahnya berjalan secara optimal.
"Tapi, upaya pemerintah tanpa diikuti peran serta warganya juga kurang maksimal, sehingga melalui kegiatan ini kami berharap seluruh elemen masyarakat Kota Cirebon turut berperan aktif," ujar Anthony.