Namun bentuk lain dalam perhatian dari Satgas Covid-19 itu baru mendapat penyemprotan cairan disinfektan dari petugas Damkar Kuningan.
"Untuk perhatian pada desa berzona merah ini, baru mendapat penyemprotan cairan disinfektan dari petugas Damkar saja. Kemudian untuk soal bantuan logistik dan lain sebagainya tidak paham," ujarnya.
Mengenai deadline bahwa warga desa harus mengosongkan rumah dan meninggalkan tempat tinggal untuk selamanya, Kusto menjawab bahwa dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan kerja dan menghadap pimpinan daerah sekaligus menanyakan teknisnya bagaimana untuk kenyamanan warga desa setempat.
"Ya mudah - mudahan dalam waktu dekat, saya akan menghadap bupati dan menanyakan bagaimana nasib warga kami kedepan di lokasi pemukiman baru nanti," ungkapnya.
Kaiatan dengan itikad baik dari pemerintah soal pembayaran ganti untung akibat lahan warga terdampak pembangunan Waduk Kuningan, Kusto mengklaim belum semua bidang atau lahan warga di desanya mendapat ganti untung.
"Untuk klaim yang belum kena ganti untung lahan warga terdampak pembangunan Waduk Kuningan itu ada sekitar 14 bidang lagi," ujarnya.
Mendadak Miliarder
Warga Desa Kawungsari, Kabupaten Kuningan mendadak menjadi miliader.
Hal itu setelah sebelumnya lahan dan bangunan rumahnya kena gusuran alias terdampak pembangunan Mega Proyek Waduk Kuningan.
Ada enam desa terdampak akibat pembangunan tersebut dan satu desa harus otomatis pindah dan mencari baru berikut perangkat dan kantor desa.
Kehidupan yang terjadi di Tuban ini dialami juga oleh warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan.
Saat ditemui, Kades setempat, Kusto menyebut kejadian di Tuban itu sama persis di sini.
Baca juga: Catat, Ada 4 Zona Pengetatan PPKM Mikro di Indramayu, Penerapannya hingga di Tingkat RT
Baca juga: Ingin Punya Anak Kembar? Perhatikan 11 Faktor Penentu Kehamilan Anak Kembar, Posisi Seks hingga Diet
"Disana (Tuban), warganya mendapat ganti untung dari PT Pertamin dan disini kami juga sama dapat ganti untung dari pembangunan waduk Kuningan juga," ungkap orang nomor satu desa setempat saat mengawali perbincangan dengan Tribuncirebon.com, Jum'at (19/2/2021).
Dampak pembangunan waduk Kuningan, kata dia, ganti untung menyisakan sekitar 3 persen lagi.
"Ketiga persen itu dari bidang tanah milik warga yang belum dapat ganti untung dan alasan, itu dari administrasi serta menunggu keuangannya dari pemerintah juga," ujarnya.