KRI Nanggala 402 Hilang Kontak

Makin Kritis, KRI Nanggala 402 Belum Ditemukan, Cadangan Oksigen Hanya Cukup Sampai Sabtu Dini Hari

Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, dalam kondisi black out itu cadangan oksigen di dalam kapal hanya cukup selama 72 ja

Editor: Machmud Mubarok
KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNCIREBON.COM - Kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali. Kapal selam buatan Jerman itu diduga mengalami black out atau mati listrik total saat melakukan penyelaman statis. Diduga kapal itu masih berada di dasar laut.

Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, dalam kondisi black out itu cadangan oksigen di dalam kapal hanya cukup selama 72 jam.

"Jadi kemampuan oksigen apabila kondisi black out itu mampu 72 jam. Jadi kurang lebih 3 hari," kata Yudo dalam konferensi pers di Lanud Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (22/4/2021).

Dengan demikian kata Yudo, cadangan oksigen di kapal itu tersedia hingga Sabtu (24/4/2021) dinihari.

"Kalau kemarin hilang kontak jam 3, nanti bisa sampai Sabtu jam 3, sehingga 72 jam," katanya.

Yudo berharap kapal itu bisa ditemukan sebelum itu agar oksigen yang tersedia di dalam kapal tidak keburu habis.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di anjungan KRI dr Soeharso didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (22/4/2021).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di anjungan KRI dr Soeharso didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (22/4/2021). (Dokumentasi Puspen TNI)

Baca juga: INI Penyebab Persib Bandung Mudah Dijebol Persija Jakarta, Robert Albers Siap Perbaiki di Leg 2

"Mudah-mudahan ini dapat segera ditemukan sehingga kondisi oksigen masih ada," ungkapnya.

KRI Nanggala-402 diketahui membawa 53 orang personel yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu orang komandan, dan tiga orang arsenal.

Kapal tersebut hilang kontak dalam latihan penembakan torpedo.

Yudo menjelaskan, KRI Nanggala sempat meminta izin untuk menyelam pada pukul 03.00 WIB.

Setelah penyelaman dilakukan, ada tim sea rider yang mendampingi.

Persiapan peluncuran torpedo pun dilakukan. Namun, saat perlu adanya otorisasi sebelum peluncuran, KRI Nanggala sudah tak menjawab panggilan dari semua unsur atas air yang ikut dalam latihan itu.

Terkait kelaikan kapal, Yudo memastikan kapal selam yang dibuat di Jerman pada 1979 itu dalam kondisi layak dan siap tempur.

Dia mengatakan KRI Nanggala-402 yang diserahkan ke TNI AL pada 1981 itu siap dalam kondisi personel maupun material. Kapal itu juga sudah mendapat surat kelaikan dari Dislaikmatal TNI AL.

Yudo lantas membeberkan kiprah KRI Nanggala-402.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved