KRI Nanggala 402 Hilang Kontak

Makin Kritis, KRI Nanggala 402 Belum Ditemukan, Cadangan Oksigen Hanya Cukup Sampai Sabtu Dini Hari

Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, dalam kondisi black out itu cadangan oksigen di dalam kapal hanya cukup selama 72 ja

Editor: Machmud Mubarok
KOMPAS.com CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. 

"Kapal ini riwayatnya sudah menembak torpedo kepala latihan 15 kali dan menembak torpedo kepala perang dua kali, dan sasarannya dua kapal eks KRI. Dua-duanya tenggelam. Jadi KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kita libatkan dalam latihan penembakan kepala torpedo maupun kepala perang," kata Yudo.

Sementara itu terkait ditemukannya tumpahan minyak di sekitar lokasi terakhir KRI Nanggala meminta izin menyelam dan akhirnya hilang kontak, Yudo menjelaskan ada beberapa kemungkinan mengapa sampai ada tumpahan minyak di lokasi tersebut.

Pertama, bila kedalaman penyelaman masih di kisaran 50-100 meter lalu terjadi masalah, awak kapal sengaja mengeluarkan semua benda cair yang ada di kapal.

Baca juga: Daftar Harga HP OPPO Terbaru di Bulan Ramadan April 2021, Mulai Oppo A92, Oppo A11K, Hingga Reno5

"Awak kapal mengeluarkan semua benda cair yang ada di kapal, minyak, oli, supaya tetap mengapung, paling tidak meringankan beban sehingga tetap bisa mengapung," kata Yudo.

Kapal selam KRI Nanggala memang didesain dapat menyelam di kedalaman maksimal 250 meter.

Diduga posisi terakhir kapal ada di kedalaman 500-700 meter di palung perairan Bali.

"Kalau di kedalaman 500 meter, kemungkinan tangki retak, lalu black out, air masuk," tambah dia.

Saat ini sejumlah pihak masih melakukan pencarian terhadap KRI Nanggala-402.

Yudo mengatakan, dalam proses pencarian sejauh ini pihaknya sudah menemukan adanya kemagnetan atau daya magnet tinggi di kedalaman kurang lebih 50 sampai 100 meter di Perairan Bali pada Kamis (22/4/2021).

Daya magnet tersebut terdeteksi dari magnetometer di KRI Pulau Rimau.

"Tadi yang baru kita temukan saya dan Panglima TNI ke sana, tadi ada dari Magnetometer KRI Rimau itu ditemukan kemagnetan yang tinggi di dalam suatu titik yang kedalamannya kurang lebih 50 sampai 100 meter melayang," kata Yudo.

Ia berharap daya magnet tersebut bisa segera dideteksi dengan menggunakan multibeam echosounder portable yang dipasang di KRI Rimau.

Selain itu kata Yudo, tim juga masih menunggu kedatangan KRI Rigel. KRI Rigel memiliki segala fasilitas untuk melakukan pencarian bawah air.

Dengan demikian pihaknya dapat melihat benda apa yang memunculkan daya magnet tinggi tersebut dengan lebih detil.

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 April 2021, Aksi Mas Aldebaran Melakukan Tes DNA akan Ketahuan?

"Harapannya kemagnetan tersebut adalah KRI Nanggala," kata Yudo.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved