Menilik Masjid Kuno Bondan, Masjid Tertua di Indramayu, Dibangun Satu Malam Oleh Syekh Datuk Kahfi
Masjid Kuno Bondan yang terletak di Blok Sapu Angin Desa Bondan Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu masih terlihat kokoh.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Masjid Kuno Bondan yang terletak di Blok Sapu Angin Desa Bondan Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu masih terlihat kokoh.
Padahal usianya sudah sekitar 600 tahunan, masjid ini berdiri pada tahun 1414 masehi sekaligus masjid tertua yang ada di Kabupaten Indramayu bahkan di Ciayumajakuning khususnya.
Baca juga: Pulang Kampung Anies Baswedan Salat Tarawih dan Ceramah di Masjid Syiarul Islam Kabupaten Kuningan
Baca juga: Jadwal Azan Maghrib dan Imsakiyah Indramayu Hari Ini, Minggu 18 April 2021, Lengkap Doa Buka Puasa
Hal tersebut diketahui pada kubah masjid kuno tersebut, warga setempat menyebut kubah itu dengan sebutan momolo yang terbuat dari tabah liat.
Momolo ini berbentuk semacam menara dengan empat sisi, yang memiliki arti syariat tarikat hakikat makrifat.
"Tahunya dibangun 1414 masehi itu dari tulisan yang tertera pada momolo itu," ujar salah satu pengurus Masjid Kuno Bondan, Nudiyalis sholat (26) saat ditemui Tribuncirebon.com, Minggu (18/4/2021).

Nudiyalis sholat menceritakan, masjid kuno ini juga memiliki banyak sebutan, mulai dari Masjid Kuno Bondan, Masjid Sapu Angin, hingga Masjid Darussajidin Bondan Barat.
"Tapi yang terkenal itu masjid Kuno Bondan dan Masjid Sapu Angin," ujar dia.
Adapun pendiri dari masjid ini diketahui adalah Syekh Datuk Kahfi atau yang juga familiar dikenal dengan sebutan Syekh Nurjati.
Namun, masyarakat setempat, disebutkan Nudiyalis Sholat lebih mengenalnya dengan julukan Syekh Bayanillah karena letak lokasi masjid yang berada di bantaran Sungai Cimanuk.
Konon menurut sejarah, masjid ini dibangun dalam waktu satu malam saja.
Masih diceritakan Nudiyalis Sholat, Masjid Kuno Bondan bentuknya masih orisinil walau sudah 3 kali mengalami renovasi pada tahun 1965, 1979, dan 1992.
Kendati demikian, ia juga menyayangkan, renovasi masjid tersebut turut mengubah bentuk masjid yang semula terbuat dari kayu berubah menjadi beton pada bagian depannya.
Beruntung bagian utama salat yang berada di belakang masjid masih dipertahankan bentuk aslinya.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, pada bagian utama salat itu, semua material terbuat dari dasar kayu.
Baca juga: Atalia Praratya Kena Corona Padahal Sudah Divaksin, Ridwan Kamil & Si Cinta Pisah Ranjang Sementara